Polda DIY gelar apel penanganan bencana hadapi cuaca ekstrem
7 Januari 2020 10:50 WIB
Wakapolda DIY Brigjen Pol Karyoto mengecek kesiapan personel dan peralatan saat apel kesiapsiagaan penanganan bencana di Lapangan Mako Brimob Baciro, Yogyakarta, Selasa. (FOTO ANTARA/Luqman Hakim)
Yogyakarta (ANTARA) - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar apel kesiapsiagaan penanganan bencana alam menghadapi cuaca ekstrem di Lapangan Mako Brimob Baciro, Yogyakarta, Selasa.
Selain diikuti jajaran Polda DIY, apel siaga bencana yang dipimpin Wakapolda DIY Brigjen Pol Karyoto itu juga diikuti jajaran instansi terkait, yakni BPBD DIY, Basarnas DIY, Dinkes DIY, Dinsos DIY, dan BMKG DlY.
Baca juga: BMKG: Hujan lebat berpotensi guyur DIY selama sepekan
"Ini kami katakan sebagai konsolidasi awal karena di beberapa tempat (di DIY) sudah ada bencana-bencana kecil, seperti pohon tumbang dan lainnnya," kata Karyoto.
Meski di wilayah DIY bencana akibat cuaca ekstrem, menurut dia, tidak separah yang terjadi di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, upaya antisipasi harus tetap dilaksankan sejak dini.
Baca juga: PMI DIY kirim 100 rompi untuk relawan di DKI Jakarta
Untuk mengantisipasi potensi bencana alam, kata dia, kekuatan yang ada di Polda hingga Polres telah disiapkan. Masing-masing Polres, kata dia, siap menerjunkan satu peleton menuju lokasi terjadinya bencana.
"Di Polda DIY ada lima mobil (penanggulangan bencana) dan operatornya sudah kita siagakan," kata dia.
Baca juga: BMKG ingatkan gelombang tinggi berpeluang di laut selatan Jabar-DIY
Selain menyiagakan pasukan dari Polda DIY, Karyoto berharap instansi penanggulangan bencana lainnya melakukan kegiatan mitigasi bencana, serta sosialisasi kepada masyarakat agar sadar dan paham dalam menghadapi situasi bencana.
"Mari kita bersatu padu dalam menghadapi dan menangani bencana yang dapat terjadi di wilayah Yogyakarta guna meminimalisir jumlah korban baik jiwa maupun harta benda," kata dia.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana berharap melalui apel siaga bencana tersebut terbangun sinergitas antarinstansi mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi selama musim hujan.
"Kesiapsiagaan sudah kita lakukan jauh-jauh hari karena karakteristik bencana longsor dan banjir (di DIY) tersebar terutama di kawasan rawan longsor dan banjir yang telah dipetakan," kata dia.
Biwara berharap peristiwa dampak Siklon Cempaka 2017 dan cuaca ekstrem 2018 menjadi referensi seluruh lapisan masyarakat Yogyakarta dalam meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Selain diikuti jajaran Polda DIY, apel siaga bencana yang dipimpin Wakapolda DIY Brigjen Pol Karyoto itu juga diikuti jajaran instansi terkait, yakni BPBD DIY, Basarnas DIY, Dinkes DIY, Dinsos DIY, dan BMKG DlY.
Baca juga: BMKG: Hujan lebat berpotensi guyur DIY selama sepekan
"Ini kami katakan sebagai konsolidasi awal karena di beberapa tempat (di DIY) sudah ada bencana-bencana kecil, seperti pohon tumbang dan lainnnya," kata Karyoto.
Meski di wilayah DIY bencana akibat cuaca ekstrem, menurut dia, tidak separah yang terjadi di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, upaya antisipasi harus tetap dilaksankan sejak dini.
Baca juga: PMI DIY kirim 100 rompi untuk relawan di DKI Jakarta
Untuk mengantisipasi potensi bencana alam, kata dia, kekuatan yang ada di Polda hingga Polres telah disiapkan. Masing-masing Polres, kata dia, siap menerjunkan satu peleton menuju lokasi terjadinya bencana.
"Di Polda DIY ada lima mobil (penanggulangan bencana) dan operatornya sudah kita siagakan," kata dia.
Baca juga: BMKG ingatkan gelombang tinggi berpeluang di laut selatan Jabar-DIY
Selain menyiagakan pasukan dari Polda DIY, Karyoto berharap instansi penanggulangan bencana lainnya melakukan kegiatan mitigasi bencana, serta sosialisasi kepada masyarakat agar sadar dan paham dalam menghadapi situasi bencana.
"Mari kita bersatu padu dalam menghadapi dan menangani bencana yang dapat terjadi di wilayah Yogyakarta guna meminimalisir jumlah korban baik jiwa maupun harta benda," kata dia.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana berharap melalui apel siaga bencana tersebut terbangun sinergitas antarinstansi mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi selama musim hujan.
"Kesiapsiagaan sudah kita lakukan jauh-jauh hari karena karakteristik bencana longsor dan banjir (di DIY) tersebar terutama di kawasan rawan longsor dan banjir yang telah dipetakan," kata dia.
Biwara berharap peristiwa dampak Siklon Cempaka 2017 dan cuaca ekstrem 2018 menjadi referensi seluruh lapisan masyarakat Yogyakarta dalam meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: