Warga pengungsian di Lebak mulai terserang penyakit
6 Januari 2020 18:59 WIB
Masyarakat yang tinggal di sejumlah pengungsian bencana banjir bandang di Kabupaten Lebak, Banten mulai terserang penyakit, sehingga petugas medis bekerja keras untuk menjalani pengobatan dan perawatan. ANTARA/Dokumen
Lebak (ANTARA) - Masyarakat yang tinggal di sejumlah lokasi pengungsian bencana banjir bandang di Kabupaten Lebak, Banten mulai terserang penyakit, sehingga petugas medis bekerja keras untuk menjalani pengobatan dan perawatan.
"Serangan penyakit itu di antaranya ISPA, diare, sesak napas, pegal, hipertensi, maag dan gatal-gatal," kata Kepala Puskesmas Lebak Gedong Kabupaten Lebak, Suripto di Lebak, Senin.
Masyarakat yang tinggal di pengungsian sejak enam hari terakhir hingga ratusan orang menjalani pengobatan hingga perawatan. Dua orang di antaranya terpaksa dirujuk ke Puskesmas Cipanas.
Baca juga: 17.200 warga Lebak mengungsi akibat banjir bandang
Saat ini petugas medis bekerja keras selama 24 jam karena jumlah pengungsi korban bencana alam mencapai 1.000 orang.
Mereka petugas medis terdiri dari dokter, perawat dan bidan sebanyak 25 orang melayani warga pengungsian dengan cara piket dan bergantian.
"Kami memberikan pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya kepada warga yang dilanda bencana alam agar tidak menimbulkan kasus kejadian luar biasa (KLB)," katanya menjelaskan.
Menurut dia, saat ini, stok obat-obatan cukup setelah didistribusikan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten juga bantuan dari organisasi IDI, IBI dan Kimia Farma.
Baca juga: Helikopter dikerahkan untuk salurkan bantuan ke daerah terisolir Lebak
Namun, pihaknya bagaimana penanganan warga pengungsian ke depan, karena dipastikan memakan waktu jangka panjang.
Sebab, jika waktu panjang dikhawatirkan obat-obatan tidak terpenuhi untuk pengoabatan masyarakat.
"Kami berharap tidak terjadi kekurangan obat-obatan itu," kata Suripto.
Petugas medis Posko Pengungsian Gedung PGRI Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Amelia mengatakan saat ini persedian obat-obatan relatif aman dan mencukupi untuk kebutuhan dua pekan ke depan.
Baca juga: Sekolah terdampak banjir, 1.253 siswa di Lebak Gedong diliburkan
Saat ini, kebanyakan warga yang tinggal di pengungsian mulai terserang berbagai penyakit, seperti gatal-gatal, pilek, batuk, demam hingga diare.
"Kami bisa menangani semua penyakit itu, karena stok obat cukup," katanya.
Sementara itu, Saniyah warga pengungsian Desa Banjar Irigasi Kecamatan Lebak Gedong mengatakan dirinya sudah dua hari terakhir ini dirawat inap di Puskesmas Lebak Gedong karena anaknya berusia balita terserang diare.
"Kami melihat perkembangan kesehatan anaknya kini sudah kembali sehat setelah menjelani rawat inap itu," katanya.
Baca juga: BPBD Lebak: Korban meninggal bertambah menjadi sembilan orang
"Serangan penyakit itu di antaranya ISPA, diare, sesak napas, pegal, hipertensi, maag dan gatal-gatal," kata Kepala Puskesmas Lebak Gedong Kabupaten Lebak, Suripto di Lebak, Senin.
Masyarakat yang tinggal di pengungsian sejak enam hari terakhir hingga ratusan orang menjalani pengobatan hingga perawatan. Dua orang di antaranya terpaksa dirujuk ke Puskesmas Cipanas.
Baca juga: 17.200 warga Lebak mengungsi akibat banjir bandang
Saat ini petugas medis bekerja keras selama 24 jam karena jumlah pengungsi korban bencana alam mencapai 1.000 orang.
Mereka petugas medis terdiri dari dokter, perawat dan bidan sebanyak 25 orang melayani warga pengungsian dengan cara piket dan bergantian.
"Kami memberikan pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya kepada warga yang dilanda bencana alam agar tidak menimbulkan kasus kejadian luar biasa (KLB)," katanya menjelaskan.
Menurut dia, saat ini, stok obat-obatan cukup setelah didistribusikan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten juga bantuan dari organisasi IDI, IBI dan Kimia Farma.
Baca juga: Helikopter dikerahkan untuk salurkan bantuan ke daerah terisolir Lebak
Namun, pihaknya bagaimana penanganan warga pengungsian ke depan, karena dipastikan memakan waktu jangka panjang.
Sebab, jika waktu panjang dikhawatirkan obat-obatan tidak terpenuhi untuk pengoabatan masyarakat.
"Kami berharap tidak terjadi kekurangan obat-obatan itu," kata Suripto.
Petugas medis Posko Pengungsian Gedung PGRI Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Amelia mengatakan saat ini persedian obat-obatan relatif aman dan mencukupi untuk kebutuhan dua pekan ke depan.
Baca juga: Sekolah terdampak banjir, 1.253 siswa di Lebak Gedong diliburkan
Saat ini, kebanyakan warga yang tinggal di pengungsian mulai terserang berbagai penyakit, seperti gatal-gatal, pilek, batuk, demam hingga diare.
"Kami bisa menangani semua penyakit itu, karena stok obat cukup," katanya.
Sementara itu, Saniyah warga pengungsian Desa Banjar Irigasi Kecamatan Lebak Gedong mengatakan dirinya sudah dua hari terakhir ini dirawat inap di Puskesmas Lebak Gedong karena anaknya berusia balita terserang diare.
"Kami melihat perkembangan kesehatan anaknya kini sudah kembali sehat setelah menjelani rawat inap itu," katanya.
Baca juga: BPBD Lebak: Korban meninggal bertambah menjadi sembilan orang
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020
Tags: