Jayapura (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura mengeluarkan prospek sepekan gelombang tinggi di perairan Papua pada periode 4-10 Januari 2020

Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa BBMKG Wilayah V Jayapura, Ezri Y Ronsumbre di Jayapura, Senin mengemukakan pada 4 hingga 7 Januari 2020 gelombang tinggi mencapai 0,25-1,25 meter terjadi di Teluk Cenderawasih, Perairan Amamapere -Agats, Perairan Yosudarso, dan Perairan Merauke.

"Selanjutnya, pada 8 sampai 10 Januari 2020 gelombang tinggi yang sama juga terjadi di perairan yang sama yakni di Teluk Cenderawasih, Perairan Amamapere -Agats, Perairan Yosudarso, dan Perairan Merauke,," ujarnya.
Baca juga: Peringatan gelombang tinggi disampaikan BBMKG di Papua-Papua Barat


Ezri mengatakan, gelombang tinggi mencapai 1,25-2,50 meter terjadi di Perairan Jayapura-Sarmi, Perairan Biak, Samudera Pasifik Utara Biak, dan Samudera Pasifik Utara Jayapura pada 4-7 Januari.

"Gelombang tinggi mencapai 1,25-2,50 meter pada 4-7 Januari 2020 juga terjadi di Perairan Jayapura-Sarmi dan Perairan Biak," katanya.

Kemudian, kata dia, pada 8-10 Januari 2020 gelombang tinggi mencapai 2,50 sampai 4,0 meter terjadi di Samudera Pasifik Utara Biak, Samudera Pasifik Utara Jayapura dan Laut Arafuru bagian timur.
Baca juga: Gelombang tinggi perairan Papua disebabkan Siklon Tropis Kammuri

BBMKG Jayapura juga mengingatkan bahwa kini wilayah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan sekitarnya sudah memasuki musim penghujan.

"Musim penghujan diperkirakan berlangsung hingga Maret 2019 dengan puncak musim penghujan terjadi pada Januari - Februari 2020," katanya.

Ia menambahkan, masyarakat diharapkan lebih waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, angin kencang dan lain sebagainya yang dapat terjadi selama periode musim penghujan.
Baca juga: Nelayan-nakhoda kapal di Papua diminta BBMKG waspadai angin kencang