Peredaran uang untuk natal dan tahun baru di Sulteng Rp1,14 triliun
5 Januari 2020 17:35 WIB
ilustrasi - Salah satu petugas di loker penukaran Uang Pecahan Kecil (UPK) melayani penukaran uang oleh salah satu masyarakat di Kota Palu, Rabu (6/6). ((Foto: Antaranews Sulteng)) ((Foto: Antaranews Sulteng)/)
Palu (ANTARA) - Bank Indonesia mencatat peredaran uang rupiah sepanjang Desember 2019 untuk memenuhi kebutuhan uang pada hari raya Natal dan tahun baru 2020 di Sulawesi Tengah mencapai Rp1, 14 triliun.
"Bank Indonesia telah berupaya memenuhi ketersediaan uang tunai pada Natal dan tahun baru 2019 melalui kas-kas titipan perbankan, kas keliling dan penukaran uang," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Sulteng, Abdul Majid Ikram di Palu, Minggu.
Menurut dia uang senilai Rp1,14 triliun tersebut terdiri dari Uang Pecahan Besar (UPB) yang diedarkan ke perbankan dan kas-kas titipan Rp1,1 triliun dan melalui kegiatan penukaran uang serta kas keliling Rp15,1 miliar.
Sementara Uang Pecahan Kecil (UPK) yang diedarkan melalui perbankan dan kas titipan Rp33,1 miliar dan melalui kegiatan penukaran uang dan kas keliling Rp1, 9 miliar.
"Total realisasi tersebut sedikit di bawah total perkiraan kebutuhan yang mencapai Rp1,56 triliun,"ujarnya.
Ia mengatakan realisasi itu mengalami penurunan 7,8 persen dibanding tahun 2018 yang mencapai Rp1,23 triliun.
" Hal itu salah satunya, dipengaruhi oleh meningkatnya pembayaran non tunai oleh masyarakat, " katanya.
Baca juga: Peredaran uang wisatawan selama festival BMW capai Rp12,8 miliar
Baca juga: BI Kediri sediakan Rp6,1 triliun untuk Lebaran
Baca juga: BI Sulbar imbau masyarakat waspadai peredaran uang palsu
"Bank Indonesia telah berupaya memenuhi ketersediaan uang tunai pada Natal dan tahun baru 2019 melalui kas-kas titipan perbankan, kas keliling dan penukaran uang," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Sulteng, Abdul Majid Ikram di Palu, Minggu.
Menurut dia uang senilai Rp1,14 triliun tersebut terdiri dari Uang Pecahan Besar (UPB) yang diedarkan ke perbankan dan kas-kas titipan Rp1,1 triliun dan melalui kegiatan penukaran uang serta kas keliling Rp15,1 miliar.
Sementara Uang Pecahan Kecil (UPK) yang diedarkan melalui perbankan dan kas titipan Rp33,1 miliar dan melalui kegiatan penukaran uang dan kas keliling Rp1, 9 miliar.
"Total realisasi tersebut sedikit di bawah total perkiraan kebutuhan yang mencapai Rp1,56 triliun,"ujarnya.
Ia mengatakan realisasi itu mengalami penurunan 7,8 persen dibanding tahun 2018 yang mencapai Rp1,23 triliun.
" Hal itu salah satunya, dipengaruhi oleh meningkatnya pembayaran non tunai oleh masyarakat, " katanya.
Baca juga: Peredaran uang wisatawan selama festival BMW capai Rp12,8 miliar
Baca juga: BI Kediri sediakan Rp6,1 triliun untuk Lebaran
Baca juga: BI Sulbar imbau masyarakat waspadai peredaran uang palsu
Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: