Serang (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) menurunkan kendaraan amfibi Hagglunds untuk membantu penanggulangan bencana di Kabupaten Lebak, Banten, untuk mengevakuasi korban maupun distribusi bantuan ke lokasi bencana yang sulit diakses dengan kendaraan biasa.

“Atas instruksi Jusuf Kalla, selaku Ketua Umum PMI serta arahan Ketua PMI Provinsi Banten, Ibu Ratu Tatu Chasanah, kami siap menurunkan Hagglunds untuk membantu korban bencana di Kabupaten Lebak,” kata Kepala Markas PMI Banten Embay Bahriyah melalui siaran pers di Serang, Ahad.

Hagglunds adalah kendaraan jenis amfibi yang biasa digunakan kalangan militer. Dengan roda rantai seperti kendaraan tank, Hagglunds memang bisa menembus medan-medan super berat seperti rawa, lumpur, perbukitan, dan salju.

“Insya Allah, kendaraan jenis Hagglunds bisa memasuki lokasi bencana dengan kondisi tanah longsor yang sulit ditembus kendaraan biasa,” ujar Embay.

Baca juga: BPBD Lebak minta warga waspadai banjir bandang susulan

Baca juga: BNPB siagakan satu helikopter di Lebak

Baca juga: PMI Banten siap salurkan bantuan ke Cipanas Lebak


PMI Banten bersama PMI kabupaten/kota, juga menurunkan sekitar 188 relawan yang tersebar di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Lebak.

“Sejak hari pertama terjadi bencana, relawan PMI sudah turun di lokasi bencana. Melakukan evakuasi korban, membantu di posko pengungsian, mendirikan dapur umum, serta pembersihan lokasi bencana,” katanya.

PMI Banten juga menurunkan bantuan logistik, mulai dari matras, hygiene kit, baby kit, sembako, distribusi air bersih, hingga pelayanan paramedis.

“Memang banyak kendala di lokasi bencana, terutama akses permukiman yang sulit ditembus karena longsor dan berlumpur. Alhamdulillah, kami sudah menembus permukiman yang terisolir di daerah Cipanas, Kabupaten Lebak,” ujarnya.

Ketua PMI Provinsi Banten Ratu Tatu Chasanah meminta Pemprov Banten memaksimalkan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait dalam proses penanggulangan pasca bencana, termasuk dengan PMI serta TNI-Polri.

“Dalam proses penanggulangan bencana, butuh super tim, bukan superman. Kerja-kerja kemanusiaan harus gotong royong, sehingga lebih banyak yang bisa tertolong,” ujarnya.*

Baca juga: Kemendagri jamin pergantian KTP-e korban banjir Tangerang

Baca juga: Korban banjir Lebak mendapat bantuan Persit KCK 064 Maulana Yusuf

Baca juga: Anak-anak korban bencana di Lebak harus tetap belajar, kata Menko PMK