Paris (ANTARA) - Presiden Prancis Emmanuel Macron membahas ketegangan terakhir di Timur Tengah pada Sabtu dengan Presiden Irak Barham Salih dan dengan penguasa de facto Uni Emirat Arab, Pangeran Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan .

Baca juga: Pimpinan militer Iran Soleimani tewas dalam serangan roket AS di Irak

Baca juga: PM Irak kecam pembunuhan jenderal Iran oleh AS


Sebuah pernyataan dari kantor Macron menambahkan bahwa Macron dan Salih akan tetap berhubungan dekat untuk menghindari eskalasi lebih lanjut dalam ketegangan di Irak dan wilayah yang lebih luas.

Pada Sabtu, puluhan ribu orang berbaris di Baghdad untuk menghormati kepala militer Iran Qassem Soleimani dan pemimpin milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, setelah keduanya tewas dalam serangan udara AS yang telah memperburuk konflik di Timur Tengah.

Sumber: Reuters

Baca juga: Prancis berupaya stabilkan Timteng setelah Soleimani dibunuh AS

Baca juga: Kedutaan Prancis di Iran minta warganya waspada terkait Soleimani


Baca juga: NATO tunda pelatihan keamanan Irak setelah pembunuhan Soleimani