Asosiasi dorong budi daya kelengkeng kencana kristal di Banyumas
4 Januari 2020 19:25 WIB
Sekjen MPR RI Ma'ruf Cahyono (kanan) saat menyerahkan bibit pohon kelengkeng new kencana kristal kepada Dekan Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Prof Ade Maman Suherman untuk ditanam di halaman Kampus FH Unsoed Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (4/1/2020) . ANTARA/Sumarwoto
Purwokerto (ANTARA) - Asosiasi Petani Kelengkeng Jawa Tengah mendorong kegiatan budi daya kelengkeng jenis new kencana kristal di Kabupaten Banyumas karena memiliki produktivitas tinggi, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani setempat.
"Kebetulan saya PPL (Petugas Pemandu Lapangan) Asosiasi Petani Kelengkeng Jawa Tengah untuk Kabupaten Banyumas. Di Banyumas ada 15 PPL yang bertugas untuk menyosialisasikan kelengkeng new kencana kristal Banyumas agar bisa diakui seperti new bahari di Tegal," kata PPL Asosiasi Petani Kelengkeng Jateng Sunita di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu.
Dia mengatakan hal itu kepada wartawan di sela kegiatan penananam bibit kelengkeng new kencana kristal oleh Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto di halaman Kampus FH Unsoed.
Baca juga: Kulon Progo kembangkan tanaman buah kelengkeng
Menurut dia, kelengkeng new kencana kristal bukan jenis tanaman musiman karena buahnya bisa dipanen setiap saat sepanjang tahun.
Bahkan jika seorang petani memiliki 12 pohon kelengkeng new kencana kristal, kata dia, bisa direkayasa sedemikian rupa agar setiap bulannya ada satu pohon yang dapat dipanen.
"Keunggulan lain dari tanaman kelengkeng ini adalah bisa tumbuh di semua daerah, tidak hanya di daerah dingin atau daerah tertentu, di daerah berpasir pun bisa tumbuh seperti di Kebumen. Petani binaan kami berhasil mengembangkan kelengkeng new kristal ini pada lahan berpasir seluas 10 hektare," kata dia yang juga alumni FH Unsoed angkatan tahun 1999.
Selain itu, kata dia, tanaman kelengkeng new kencana kristal memiliki batang pohon yang kuat, daging buahnya tebal, dan bijinya kecil.
Lebih lanjut, Sunita mengatakan pembentukan Asosiasi Petani Kelengkeng ditujukan untuk menghentikan impor kelengkeng.
"Dengan kita menyosialisasikan kelengkeng new kencana kristal ini di seluruh kabupaten/kota se-Jawa Tengah, diharapkan pada tahun 2030 kita semua sudah bisa panen sendiri, sudah bisa menghentikan impor kelengkeng. Bahkan, ke depannya kita bisa ekspor," katanya.
Menurut dia, pihaknya juga ingin menyejahterakan petani kelengkeng di Indonesia, khususnya Jawa Tengah.
Baca juga: Tak perlu tunggu hujan, petani Banyumas diminta bersiap tanam padi
"Kebetulan saya PPL (Petugas Pemandu Lapangan) Asosiasi Petani Kelengkeng Jawa Tengah untuk Kabupaten Banyumas. Di Banyumas ada 15 PPL yang bertugas untuk menyosialisasikan kelengkeng new kencana kristal Banyumas agar bisa diakui seperti new bahari di Tegal," kata PPL Asosiasi Petani Kelengkeng Jateng Sunita di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu.
Dia mengatakan hal itu kepada wartawan di sela kegiatan penananam bibit kelengkeng new kencana kristal oleh Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto di halaman Kampus FH Unsoed.
Baca juga: Kulon Progo kembangkan tanaman buah kelengkeng
Menurut dia, kelengkeng new kencana kristal bukan jenis tanaman musiman karena buahnya bisa dipanen setiap saat sepanjang tahun.
Bahkan jika seorang petani memiliki 12 pohon kelengkeng new kencana kristal, kata dia, bisa direkayasa sedemikian rupa agar setiap bulannya ada satu pohon yang dapat dipanen.
"Keunggulan lain dari tanaman kelengkeng ini adalah bisa tumbuh di semua daerah, tidak hanya di daerah dingin atau daerah tertentu, di daerah berpasir pun bisa tumbuh seperti di Kebumen. Petani binaan kami berhasil mengembangkan kelengkeng new kristal ini pada lahan berpasir seluas 10 hektare," kata dia yang juga alumni FH Unsoed angkatan tahun 1999.
Selain itu, kata dia, tanaman kelengkeng new kencana kristal memiliki batang pohon yang kuat, daging buahnya tebal, dan bijinya kecil.
Lebih lanjut, Sunita mengatakan pembentukan Asosiasi Petani Kelengkeng ditujukan untuk menghentikan impor kelengkeng.
"Dengan kita menyosialisasikan kelengkeng new kencana kristal ini di seluruh kabupaten/kota se-Jawa Tengah, diharapkan pada tahun 2030 kita semua sudah bisa panen sendiri, sudah bisa menghentikan impor kelengkeng. Bahkan, ke depannya kita bisa ekspor," katanya.
Menurut dia, pihaknya juga ingin menyejahterakan petani kelengkeng di Indonesia, khususnya Jawa Tengah.
Baca juga: Tak perlu tunggu hujan, petani Banyumas diminta bersiap tanam padi
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: