Jakarta (ANTARA) - Yayasan Dompet Dhuafa mengajak masyarakat di Tanah Air untuk turut serta melestarikan pencak silat sebagai salah satu identitas bangsa serta warisan budaya Indonesia.

Mari kita bersama-sama melestarikan salah satu budaya Indonesia. Ini adalah identitas bangsa, kata Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Nasyith Madjidi melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Dalam upaya mengajak masyarakat melestarikan pencak silat tersebut, Dompet Dhuafa meluncurkan salah satu buku terkait yang berjudul The Power of Silat.

Buku tersebut ditulis oleh Ketua Kampung Silat Jampang Dompet Dhuafa yakni Herman Budianto dengan tujuan masyarakat dapat lebih mengetahui seluk beluk silat dan turut menjaga serta melestarikannya.

Baca juga: KKP: Silat merupakan alat kontrol tata kelola kelautan

Herman mengatakan Dompet Dhuafa pada hakekatnya selalu mendorong pelestarian silat melalui Kampung Silat Jampang. Sebab, lembaga filantropi dan kemanusiaan itu cukup prihatin melihat pengembangan silat saat ini.

Kami mengumpulkan para guru silat pada 2008. Kami tidak ingin saat para guru meninggal, silat malah turut mati, ujarnya.

Buku The Power of Silat secara umum bertujuan mengajak masyarakat untuk memahami bahwa silat memberikan manfaat dan dampak positif dalam kehidupan.

Sementara itu, tokoh pencak silat internasional Mayjen TNI Purn Dr Eddie M Nalapraya mengapresiasi Dompet Dhuafa yang turut mengembangkan pencak silat. Ia juga mengapresiasi buku The Power of Silat yang telah diluncurkan.

Baca juga: Percepat perizinan usaha perikanan tangkap, KKP luncurkan Silat

Eddie menjelaskan silat itu gunanya bukan hanya sebagai beladiri, melainkan untuk kehidupan serta kesejahteraan. Selain itu, silat mampu menjaga sikap dan perilaku seseorang agar menjadi lebih baik.

Sebab, dalam silat ada aspek keamanan dan kesejahteraan. Sehingga bisa menjadi salah satu upaya ketahanan bangsa Indonesia, kata dia.

Secara umum, ia menambahkan saat ini terdapat 70 negara yang menggemari silat dan bahkan sudah diakui keberadaannya oleh badan dunia atau PBB melalui Unesco.

Jadi harus terus kita kembangkan, terutama generasi muda perlu belajar dan mencintai budaya silat, ujarnya.

Baca juga: Indonesia ingin pencak silat masuk Olimpiade