Sulut, Tahuna (ANTARA) - Kapolres Sangihe Sulawesi Utara, AKBP Sudung Ferdinand Napitu mengatakan, Polri dan TNI telah menurunkan 80 personil membantu korban bencana di Desa Lebo, Kecamatan Manganitu, Kabupaten Sangihe,

"Hari ini, TNI Polri menurunkan 80 personil membantu masyarakat korban bencana alam di kampung Lebo," kata Kapolres Sudung Napitu, Sabtu.
Kapolres Sangihe AKBP Sudung Napitu dan Dandim Sangihe di lokasi bencana.


Menurut dia, ada tiga fokus pekerjaan yang dilakukan oleh aparat TNI dan Polri di lokasi bencana.

"Hari ini kami fokuskan pada normalisasi sungai dan pembersihan material di jalan serta mencari satu korban longsor yang diperkirakan masih tertimbun," kata dia.

Baca juga: Banjir bandang mengakibatkan satu orang meninggal di Sangihe
Baca juga: BMKG: Banjir bandang Sangihe akibat angin belok


Normalisasi sungai dinilai sangat penting sebab banyak batang pohon yang masih menghambat aliran sungai dan sangat berbahaya bila kembali terjadi banjir sehingga harus dibersihkan.
TNI Polri membersihkan lumpur di lokasi bencana.

Demikian juga pembersihan lumpur dari badan jalan agar tidak membahayakan pengguna jalan baik kendaraan maupun masyarakat yang berjalan kaki.

Baca juga: Satu korban banjir bandang di Sangihe ditemukan meninggal
Baca juga: Banjir bandang mengakibatkan satu orang meninggal di Sangihe


Dia berharap, dengan bantuan semua pihak, tiga kegiatan ini bisa selesai hari ini termasuk pencarian satu korban yang tertimbun.

"Kami berharap, normalisasi sungai dan pembersihan lumpur dari badan jalan bisa selesai hari ini," kata Kapolres.

Banjir bandang menerjang puluhan rumah di Desa Lebo, Kecamatan Manganitu, Kabupaten Sangihe, Jumat (3/1) pagi menyebabkan satu orang meninggal, satu meninggal dan tujuh orang luka-luka.

Baca juga: Kerugian pascabencana longsor di Sangihe Rp57,09 miliar
Baca juga: Ratusan rumah di Sangihe tertimbun longsor