TNI Polri kembali turunkan personil bantu korban bencana di Lebo
4 Januari 2020 15:04 WIB
Kapolres Sangihe AKBP Sudung Napitu ikut membersihkan material banjir di Desa Lebo, Kecamatan Manganitu, Kabupaten Sangihe. ANTARA/HO-Humas Polres Sangihe
Sulut, Tahuna (ANTARA) - Kapolres Sangihe Sulawesi Utara, AKBP Sudung Ferdinand Napitu mengatakan, Polri dan TNI telah menurunkan 80 personil membantu korban bencana di Desa Lebo, Kecamatan Manganitu, Kabupaten Sangihe,
"Hari ini, TNI Polri menurunkan 80 personil membantu masyarakat korban bencana alam di kampung Lebo," kata Kapolres Sudung Napitu, Sabtu.
Menurut dia, ada tiga fokus pekerjaan yang dilakukan oleh aparat TNI dan Polri di lokasi bencana.
"Hari ini kami fokuskan pada normalisasi sungai dan pembersihan material di jalan serta mencari satu korban longsor yang diperkirakan masih tertimbun," kata dia.
Baca juga: Banjir bandang mengakibatkan satu orang meninggal di Sangihe
Baca juga: BMKG: Banjir bandang Sangihe akibat angin belok
Normalisasi sungai dinilai sangat penting sebab banyak batang pohon yang masih menghambat aliran sungai dan sangat berbahaya bila kembali terjadi banjir sehingga harus dibersihkan.
Demikian juga pembersihan lumpur dari badan jalan agar tidak membahayakan pengguna jalan baik kendaraan maupun masyarakat yang berjalan kaki.
Baca juga: Satu korban banjir bandang di Sangihe ditemukan meninggal
Baca juga: Banjir bandang mengakibatkan satu orang meninggal di Sangihe
Dia berharap, dengan bantuan semua pihak, tiga kegiatan ini bisa selesai hari ini termasuk pencarian satu korban yang tertimbun.
"Kami berharap, normalisasi sungai dan pembersihan lumpur dari badan jalan bisa selesai hari ini," kata Kapolres.
Banjir bandang menerjang puluhan rumah di Desa Lebo, Kecamatan Manganitu, Kabupaten Sangihe, Jumat (3/1) pagi menyebabkan satu orang meninggal, satu meninggal dan tujuh orang luka-luka.
Baca juga: Kerugian pascabencana longsor di Sangihe Rp57,09 miliar
Baca juga: Ratusan rumah di Sangihe tertimbun longsor
"Hari ini, TNI Polri menurunkan 80 personil membantu masyarakat korban bencana alam di kampung Lebo," kata Kapolres Sudung Napitu, Sabtu.
Menurut dia, ada tiga fokus pekerjaan yang dilakukan oleh aparat TNI dan Polri di lokasi bencana.
"Hari ini kami fokuskan pada normalisasi sungai dan pembersihan material di jalan serta mencari satu korban longsor yang diperkirakan masih tertimbun," kata dia.
Baca juga: Banjir bandang mengakibatkan satu orang meninggal di Sangihe
Baca juga: BMKG: Banjir bandang Sangihe akibat angin belok
Normalisasi sungai dinilai sangat penting sebab banyak batang pohon yang masih menghambat aliran sungai dan sangat berbahaya bila kembali terjadi banjir sehingga harus dibersihkan.
Demikian juga pembersihan lumpur dari badan jalan agar tidak membahayakan pengguna jalan baik kendaraan maupun masyarakat yang berjalan kaki.
Baca juga: Satu korban banjir bandang di Sangihe ditemukan meninggal
Baca juga: Banjir bandang mengakibatkan satu orang meninggal di Sangihe
Dia berharap, dengan bantuan semua pihak, tiga kegiatan ini bisa selesai hari ini termasuk pencarian satu korban yang tertimbun.
"Kami berharap, normalisasi sungai dan pembersihan lumpur dari badan jalan bisa selesai hari ini," kata Kapolres.
Banjir bandang menerjang puluhan rumah di Desa Lebo, Kecamatan Manganitu, Kabupaten Sangihe, Jumat (3/1) pagi menyebabkan satu orang meninggal, satu meninggal dan tujuh orang luka-luka.
Baca juga: Kerugian pascabencana longsor di Sangihe Rp57,09 miliar
Baca juga: Ratusan rumah di Sangihe tertimbun longsor
Pewarta: Jerusalem Mendalora
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020
Tags: