Minuman higienis dan praktis dibutuhkan saat banjir
4 Januari 2020 10:50 WIB
Hendy bersama temannya membawa logistik makanan dan minuman yang dibeli sendiri untuk didistribusikan kepada para lansia yang tinggal di Komplek Wisma Tajur Ciledug Tangerang, Kamis (2/1/2019).
Jakarta (ANTARA) - Pakar polimer dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr Ahmad Zainal Abidin mengatakan minuman higienis dan praktis sangat dibutuhkan bagi pengungsi banjir.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, Ahmad menjelaskan kemasan plastik PET menunjukkan keunggulan dalam melindungi kualitas air minum kemasan yang sangat dibutuhkan pada saat bencana termasuk bencana banjir.
“Air mineral menggunakan kemasan yang baik karena telah menerapkan standar produksi yang ketat. Sehingga dari kualitas bisa dipastikan aman,” kata Ahmad.
Selain higienis, air mineral juga sangat praktis karena dapat langsung digunakan para pengungsi tanpa harus memasak air minum terlebih dahulu, atau menggunakan gelas dan tumbler yang harus dicuci disaat air bersih sulit untuk didapat.
Baca juga: Tips pilih makanan dan minuman saat banjir
“Dari kondisi di pos pengungsian terbukti bahwa air kemasan masih sangat dibutuhkan masyarakat. Air dalam botol plastik PET sudah lama menjadi solusi bagi kebutuhan air minum, karena higienis dan praktis,” kata Ahmad.
Ia menegaskan bahwa pelarangan air minum dalam kemasan botol plastik yang selama ini terus digaungkan sejumlah lembaga dan Kementerian tidak cocok diterapkan di pengungsian.
“Kondisi di pos pengungsian ini membuktikan bahwa masyarakat masih sangat membutuhkan air minum kemasan dalam botol plastik,” tambah dia.
Selama ini, kata Ahmad, terjadi kesalahpahaman di masyarakat yang menganggap botol PET sebagai biang keladi kerusakan lingkungan. PET mendapat stigma negatif karena dianggap tidak ramah lingkungan.
"Padahal sesungguhnya banyak sekali manfaat dari air minum yang menggunakan kemasan PET ini,” tegas Ahmad.
Baca juga: PMI Jaktim distribusikan ribuan paket makanan untuk korban banjir
Ia menjelaskan, botol PET merupakan mata pencaharian bagi banyak kalangan. Mulai dari pembuat botol PET, para pekerja pabrik air minum dalam kemasan, hingga para pemulung dan industri daur ulang botol PET.
“Jadi tidak hanya produk air kemasannya yang berguna, kemasan PET dari air mineral pun setelah menjadi sampah masih sangat bermanfaat,” ujarnya.
Ahmad menambahkan bahwa sampah botol PET bisa didaur ulang menjadi produk yang bermanfaat. Sampah botol PET adalah aset dan telah memberikan keuntungan pada hampir 5 juta pemulung di seluruh Indonesia.
Athika Fauzyah anggota #komunitasplastikuntukkebaikan menambahkan, para pengungsi saat ini sangat membutuhkan air minum yang higienis.
Selain aman dan higienis, dalam kondisi darurat di pos pengungsian ini, masyarakat membutuhkan makanan dan minuman yang praktis dan siap santap agar dapat langsung digunakan memenuhi kebutuhan mereka. Menurut Athika, selain aman dan sehat, air mineral juga praktis untuk kebutuhan para pengungsi.
Baca juga: Pengungsi banjir di Cipinang Melayu masih belum dapat bantuan makanan
Baca juga: Tagana lakukan pendataan logistik makanan siap saji
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, Ahmad menjelaskan kemasan plastik PET menunjukkan keunggulan dalam melindungi kualitas air minum kemasan yang sangat dibutuhkan pada saat bencana termasuk bencana banjir.
“Air mineral menggunakan kemasan yang baik karena telah menerapkan standar produksi yang ketat. Sehingga dari kualitas bisa dipastikan aman,” kata Ahmad.
Selain higienis, air mineral juga sangat praktis karena dapat langsung digunakan para pengungsi tanpa harus memasak air minum terlebih dahulu, atau menggunakan gelas dan tumbler yang harus dicuci disaat air bersih sulit untuk didapat.
Baca juga: Tips pilih makanan dan minuman saat banjir
“Dari kondisi di pos pengungsian terbukti bahwa air kemasan masih sangat dibutuhkan masyarakat. Air dalam botol plastik PET sudah lama menjadi solusi bagi kebutuhan air minum, karena higienis dan praktis,” kata Ahmad.
Ia menegaskan bahwa pelarangan air minum dalam kemasan botol plastik yang selama ini terus digaungkan sejumlah lembaga dan Kementerian tidak cocok diterapkan di pengungsian.
“Kondisi di pos pengungsian ini membuktikan bahwa masyarakat masih sangat membutuhkan air minum kemasan dalam botol plastik,” tambah dia.
Selama ini, kata Ahmad, terjadi kesalahpahaman di masyarakat yang menganggap botol PET sebagai biang keladi kerusakan lingkungan. PET mendapat stigma negatif karena dianggap tidak ramah lingkungan.
"Padahal sesungguhnya banyak sekali manfaat dari air minum yang menggunakan kemasan PET ini,” tegas Ahmad.
Baca juga: PMI Jaktim distribusikan ribuan paket makanan untuk korban banjir
Ia menjelaskan, botol PET merupakan mata pencaharian bagi banyak kalangan. Mulai dari pembuat botol PET, para pekerja pabrik air minum dalam kemasan, hingga para pemulung dan industri daur ulang botol PET.
“Jadi tidak hanya produk air kemasannya yang berguna, kemasan PET dari air mineral pun setelah menjadi sampah masih sangat bermanfaat,” ujarnya.
Ahmad menambahkan bahwa sampah botol PET bisa didaur ulang menjadi produk yang bermanfaat. Sampah botol PET adalah aset dan telah memberikan keuntungan pada hampir 5 juta pemulung di seluruh Indonesia.
Athika Fauzyah anggota #komunitasplastikuntukkebaikan menambahkan, para pengungsi saat ini sangat membutuhkan air minum yang higienis.
Selain aman dan higienis, dalam kondisi darurat di pos pengungsian ini, masyarakat membutuhkan makanan dan minuman yang praktis dan siap santap agar dapat langsung digunakan memenuhi kebutuhan mereka. Menurut Athika, selain aman dan sehat, air mineral juga praktis untuk kebutuhan para pengungsi.
Baca juga: Pengungsi banjir di Cipinang Melayu masih belum dapat bantuan makanan
Baca juga: Tagana lakukan pendataan logistik makanan siap saji
Pewarta: Indriani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020
Tags: