Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) siap membantu industri kecil menengah (IKM) korban banjir yang melanda Jabodetabek sejak 1 Januari 2020.

“Kami ada anggaran untuk pemulihan daerah bencana. Nanti, setelah kami lihat laporan dari mereka butuh apa saja, kami tindak lanjuti,” kata Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih ketika dihubungi di Jakarta, Sabtu.

Gati menyampaikan, Ditjen IKMA akan berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian setempat untuk mendata jumlah IKM yang terdampak bencana banjir termasuk menginventarisir permesinan yang dibutuhkan.

Baca juga: Pemerintah ubah ketentuan impor barang kiriman untuk lindungi IKM

"Nanti sama-sama kita lihat mereka butuh apa, kalau sarana produksi, kami bantu peralatannya100 persen seperti yang sudah kami lakukan di Lombok, Palu, dan Padang,” ujar Gati.

Selain itu, Kemenperin juga akan menawarkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk IKM dengan bunga enam persen, yang dapat digunakan untuk membeli bahan baku produksi.

“Sekarang ditambah lagu ada KUR. Kami tawarkan juga KUR sampe Rp50 juta itu tidak pakai agunan dengan bunga 6 persen. Jadi mereka bisa beli bahan baku atau mesin untuk produksi,” kata Gati.

Menurut Gati, sejumlah sentra IKM di Jabodetabek terdampak banjir, di antaranya sentra IKM tahu tempe di Semanan, sentra konveksi di Tambora, IKM rotan di Grogol, IKM furnitur di Pondok Bambu, sentra makanan ringan di Bandung Barat, dan IKM gula aren di Cigudeg.

“Ada pula IKM yang memproduksi genteng di Lebak dan IKM makanan dan anyaman di Indramayu,” tukas Gati.
Baca juga: Kemenperin tunggu laporan dampak banjir dari pelaku industri