Sidoarjo (ANTARA) - Sebagian lantai keramik SD Negeri Tropodo Kecamatan Krian Sidoarjo, tepatnya di ruangan UKS terpaksa dibongkar untuk mengetahui ke luarnya suhu panas yang dirasakan dari lantai tersebut.
Wakil Bupati Sidoarjo Nur Achmad Saifuddin, Jumat mengatakan, pembongkaran itu dilakukan supaya tidak terjadi polemik yang berkepanjangan dan sempat menghebohkan masyarakat setempat.
"Panasnya cukup lumayan, supaya tidak menjadi polemik berkepanjangan lebih baik dibongkar," katanya di sela melakukan peninjauan di lokasi SD Negeri Tropodo Krian Sidoarjo.
Ia mengatakan, selain itu untuk mengetahui apa sebenarnya penyebab panasnya lantai ruang UKS, di lokasi itu juga ada kegiatan belajar mengajar siswa.
"Saat dilakukan pembongkaran lantai yang panas, ke luar asapnya. Dari pihak DLHK melakukan pengukuran suhu, terpantau suhunya naik terus mencapai 44 derajat Celsius," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala DLHK Kabupaten Sidoarjo Sigit Setyawan mengatakan, setelah lokasi tersebut dibongkar hingga mencapai kedalaman 40 centimeter, terlihat kabel yang beraliran listrik.
"Kabel tersebut, saat tersentuh linggis mengeluarkan percikan, seperti konsleting listrik. Seharusnya kabel itu tidak ada aliran listrik," katanya.
Ia berharap, sumber panas itu berasal dari kabel yang ada aliran listriknya, dan sementara ini aliran listriknya diputus terlebih dahulu.
"Semoga penyebab lantai panas di ruang UKS hanya dari aliran listrik yang salah. Untuk sementara kabel tersebut diputus," katanya.
Sebelumnya, pihak sekolah dan masyarakat dikejutkan dengan lantai ruangan UKS yang terasa panas, jika diinjak.
Bahkan, untuk membuktikan panas dari lantai keramik itu dilakukan uji coba dengan memecahkan telur di atas lantai. Hasilnya, telur terlihat matang seperti digoreng meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar 30 menit.
Lantai keramik SDN Tropodo dibongkar karena terasa panas
3 Januari 2020 20:56 WIB
Pembongkaran lantai SDN Tropodo yang mengeluarkan panas (HO)
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: