Belanda keluarkan peringatan bagi warganya di Timur Tengah
3 Januari 2020 20:30 WIB
Pengunjuk rasa dan pejuang milisi berkumpul untuk mengutuk serangan udara di pangkalan milik Hashd al-Shaabi (pasukan paramiliter), di depan gerbang utama Kedutaan Amerika Serikat di Baghdad, Irak, Selasa (31/12/2019). REUTERS/Thaier al-Sudani/pd/djo (REUTERS/THAIER AL-SUDANI)
Paris (ANTARA) - Belanda pada Jumat meminta semua warga negaranya meninggalkan Baghdad setelah komandan militer Iran Qassem Soleiman terbunuh di Irak.
Kementerian Luar Negeri Belanda meminta warga negara Belanda untuk meninggalkan Baghdad "jika hal itu memungkinkan dengan cara yang aman."
"Kerusuhan dan kekerasan telah meningkat di Baghdad, dan di sekitar bandar udara. Situasinya sulit diramalkan," kata kementerian Belanda dalam pernyataan.
Washington juga sebelumnya meminta warganya keluar dari Irak setelah Teheran mengancam akan melakukan pembalasan atas serangan Amerika Serikat yang membunuh Soleimani, sang komandan Pasukan Quds dan arsitek pengaruh militer Iran yang meluas di Timur Tengah.
Serangan udara AS itu menewaskan Soleimani serta seorang komandan milisi Irak di bandara Baghdad.
Baca juga: AS desak semua warganya segera tinggalkan Irak
Baca juga: Prancis berupaya stabilkan Timteng setelah Soleimani dibunuh AS
Juga pada Jumat, Prancis meminta warga negaranya di Iran untuk menjauhkan diri dari kegiatan di tempat umum.
"Tiga hari masa berkabung telah ditetapkan setelah kematian Jenderal Soleimani. Terkait dengan ini, kami mengimbau para warga negara Prancis untuk menghindari kegiatan berkumpul apa pun serta berhati-hati, bertindak bijaksana dan tidak mengambil gambar di tempat-tempat umum," kata Kedutaan Prancis di Teheran dalam pernyataan di Twitter.
Sumber: Reuters
Kementerian Luar Negeri Belanda meminta warga negara Belanda untuk meninggalkan Baghdad "jika hal itu memungkinkan dengan cara yang aman."
"Kerusuhan dan kekerasan telah meningkat di Baghdad, dan di sekitar bandar udara. Situasinya sulit diramalkan," kata kementerian Belanda dalam pernyataan.
Washington juga sebelumnya meminta warganya keluar dari Irak setelah Teheran mengancam akan melakukan pembalasan atas serangan Amerika Serikat yang membunuh Soleimani, sang komandan Pasukan Quds dan arsitek pengaruh militer Iran yang meluas di Timur Tengah.
Serangan udara AS itu menewaskan Soleimani serta seorang komandan milisi Irak di bandara Baghdad.
Baca juga: AS desak semua warganya segera tinggalkan Irak
Baca juga: Prancis berupaya stabilkan Timteng setelah Soleimani dibunuh AS
Juga pada Jumat, Prancis meminta warga negaranya di Iran untuk menjauhkan diri dari kegiatan di tempat umum.
"Tiga hari masa berkabung telah ditetapkan setelah kematian Jenderal Soleimani. Terkait dengan ini, kami mengimbau para warga negara Prancis untuk menghindari kegiatan berkumpul apa pun serta berhati-hati, bertindak bijaksana dan tidak mengambil gambar di tempat-tempat umum," kata Kedutaan Prancis di Teheran dalam pernyataan di Twitter.
Sumber: Reuters
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: