Jakarta (ANTARA) - Organisasi Persatuan Istri Angkatan (PIA) udara Ardhya Garini turut serta memberikan bantuan logistik pangan bagi korban banjir di pengungsian Rusunawa Jatinegara Barat, Kampung Melayu, Jakarta Timur.

"Setiap ada kegiatan yang berbau sosial kita langsung bergerak cepat termasuk menyikapi musibah banjir di Jakarta," kata Ketua Umum PIA Ardhya Garini Ayu Yuyu Sutisna di Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan organisasi sosial itu telah mendatangi beberapa posko penanggulangan banjir di antaranya Kampung Pulo, Kampung Makasar, Komplek Angkasa dan terakhir Rusunawa Jatinegara Barat.

Baca juga: Sudinhub Jaksel bantu derek mobil warga korban banjir

Sebelum memberikan bantuan, Ayu mengaku terlebih dahulu mendata apa saja yang menjadi kebutuhan mendesak dari para pengungsi banjir. Tujuannya agar barang-barang yang disalurkan bisa sesuai dengan kebutuhan.

Khusus di Rusunawa Jatinegara Barat, beberapa kebutuhan paling mendesak di antaranya pakaian dalam, sarung, kipas angin, karpet, pembalut popok bayi serta makanan.

Organisasi sosial itu, lanjut dia juga mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan para pengungsi di Rusunawa Jatinegara Barat.

"Yang masak adalah anggota TNI AU. Tadi siang sudah kami siapkan 400 dan malam ini 400 lagi," ujarnya.

Baca juga: KPAI minta ada Pojok ASI di tempat pengungsian

Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Jatinegara Barat, Dwi Yanti mengatakan kipas angin, karpet, dan popok bayi memang dibutuhkan sekali oleh warga.

"Setidaknya dibutuhkan sekitar 20 unit kipas angin ukuran besar sehingga bisa menjangkau keseluruhan pengungsi," tambah dia.

Akibat keterbatasan sarana dan prasarana tersebut, para pengungsi memanfaatkan sobekan kardus bekas sebagai pengganti kipas angin yang tidak tersedia.

Hingga saat ini terdapat 856 jiwa yang mengungsi di lokasi tersebut. Dengan rincian 251 laki-laki, 351 perempuan, 42 lansia, 83 balita, 125 anak-anak dan tiga orang ibu hamil.

"Itu data terakhir yang kami catat. Para pengungsi mulai datang sejak Rabu (1/1) pukul 19.00 WIB dan kami terus memperbaharui data setiap jamnya," ujarnya.

Baca juga: Tekan risiko bencana banjir, pasokan kelistrikan Jakarta dikendalikan