Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa menilai status bebas banjir di lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur tergantung dari penetapan titik nol saat perancangan master plan ibu kota baru.
"Jadi dicari titik nol-nya itu, itu maksudnya master plan itu. Jadi ada yang namanya hidrotopografi, genangan air selama 5 tahun, 10 tahun,100 tahun itu kaya gimana arahnya," kata Suharso menanggapi media ditemui di halaman Istana Negara, Jakarta pada Jumat.
Suharso yang juga menjabat sebagai Kepala Bappenas itu menemui Presiden Joko Widodo bersama dengan sejumlah pemenang sayembara rancangan Ibu Kota Negara dan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga.
Baca juga: Basuki pastikan lokasi ibu kota baru minim bencana
Dia menambahkan untuk desain urban ibu kota negara pun dirancang memiliki tata kelola pengairan yang baik.
Dia menambahkan nantinya tata kelola pengairan untuk mengantisipasi banjir akan memanfaatkan teknologi.
Selain itu, Suharso menjelaskan para pemenang lomba desain memaparkan progres perkembangan rancangan ibu kota negara kepada Presiden.
Baca juga: Tiga negara tawarkan bantuan desain ibu kota baru
"Pasti tahapan-tahapannya harus disiplin, yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademis dan keputusan-keputusan strategisnya juga tentu juga bisa dipertanggungjawabkan," ujar Suharso.
Menurut dia, tahapan pembentukan pra-master plan ibu kota negara sudah selesai sejalan dengan sayembara desain kawasan kota.
Lalu tahap selanjutnya yakni membentuk master plan ibu kota negara yang ditargetkan memakan waktu 4-6 bulan oleh konsultan yang bertanggungjawab kepada Bappenas.
Baca juga: Keseriusan Jokowi bangun ibu kota baru
Baca juga: Airnav tingkatkan Infrastruktur navigasi penerbangan di Ibu Kota baru
Baca juga: Jokowi: Rancangan ibu kota pertimbangkan habitat bekantan
Suharso yakin "master plan" ibu kota baru antisipasi banjir
3 Januari 2020 16:03 WIB
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa ditemui di halaman Istana Negara, Jakarta pada Jumat (3/1/2020). (Bayu Prasetyo)
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020
Tags: