Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro menanggapi viralnya video pejabat KAI yang diarak di atas sampai yang dibuat dari karet ban dalam dan papan kayu saat meninjau banjir di area sekitar stasiun.

“Saya tidak punya pikiran macam-macam yang penting kita menormalkan kembali supaya angkutan kereta api masih bisa diandalkan,” kata Edi saat peninjauan korban banjir di sejumlah relasi Duri-Tangerang, Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan pihaknya ingin segera memastikan kondisi rel dan lintasan kereta api yang terendam banjir.

“Intinya gini lah kami ini betul-betul ingin melihat kondisi fasilitas KA yang memang pada saat ini bukan cuma satu titik, tapi di beberapa titik itu tergenang air sehingga kita betul-betul prihatin ‘concern’, harus dilakukan tindakan cepat. Kalau enggak, mungkin kereta yang diparkir di situ malah bukan tidak bisa dioperasikan lagi, malah rusak,” ujar Edi.

Edi mengatakan tidak hanya satu titik yang harus dipastikan kelaikan relnya, tetapi juga di sejumlah titik dan di luar Jabodetabek.

“Tidak hanya satu titik yang harus diperhatikan, termasuk stasiun yang mungkin terdampak seperti ini bukan hanya Daop 1 Jakarta, tapi fasilitas lain, dan saya tidak putus untuk berkeliling kemarn pun,” katanya.

Dia menyebutkan di Daerah Operasi 2 juga adanya gangguan kereta api karena pohon tumbang, limpasan air. Selain itu adanya longsor di Stasiun Cigombong.

Edi menambahkan saat ini pihaknya juga mendirikan posko, sehingga siaga hingga malam dan melakukan evaluasi setiap harinya.

Hingga saat ini, Ia belum menyebutkan sejumlah kerugian akibat terendamnya rel serta fasilitas KA imbas banjir.

“Kalau hitungan pasti gampang, tetapi pasti sekarang tidak memikirkan hitungan dulu, bagaimana caranya melakukan evakuasi orang-orang terdampak. Kemudian memperbaiki jalur yang pada saat ini perlu diperiksa dulu kalau terjadi sesuatu, perbaikan dilakukan dulu,” katanya.

Video seorang pejabat KAI saat meninjau banjir sempat viral di media sosial. Pasalnya, pejabat tersebut diarak menggunakan sampan yang diduga dibuat dadakan menggunakan ban karet dalam dan papan.

Warganet banyak menanggapi video tersebut karena banjir hanya setinggi mata kaki dan pejabat menggunakan sepatu boot tinggi, namun harus diarak.