Plt Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara H Siswandoyo di Muara Teweh, Jumat mengatakan untuk mengantisipasi kejadian luar biasa (KLB) DBD ini, pihak Dinas Kesehatan Barito Utara akan melaksanakan pengasapan (fogging) di beberapa tempat dalam kota Muara Teweh.
Baca juga: DBD Renggut Lima Korban Jiwa di Kalteng
"Dari 30 penderita DBD itu berasal tersebar di beberapa kecamatan di daerah ini. Dan yang terbanyak dari dalam kota Muara Teweh," katanya.
Terkait hal tersebut, kata dia, banyak permintaan dari warga masyarakat di daerah ini agar Dinas Kesehatan Barito Utara melakukan pengasapan di daerah-daerah yang rawan penyakit DBD.
Dinas Kesehatan Barito Utara mengimbau kepada warga masyarakat di daerah ini agar menerima dengan baik petugas fogging dan menunjukan tempat yang diharapkan fokus untuk di fogging.
"Saat petugas melakukan pengasapan diharapkan kepada pemilik rumah agar segera mengeluarkan binatang peliharaannya seperti burung, kucing, ayam dan binatang peliharaan lainnya," kata dia.
Baca juga: KLB demam berdarah ditetapkan di Pulang Pisau-Kalteng
Selain itu, tambahnya, pada orang tua yang lanjut usia untuk dibawa keluar rumah agar tidak terkena asap sampai menunggu asap tersebut menghilang. Dan menutup makanan, minuman serta bahan makanan lainnya agar tidak terkontaminasi racun fooging.
Dia juga meminta agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M Plus yaitu menutup tempat penampungan air, menguras tempat penampungan air secara rutin minimal seminggu sekali.
Mengubur tempat penampungan air yang tidak terpakai dan memantau jentiknyamuk seminggu sekali. Plus menghindari dari gigitan nyamuk menggunakan repelen anti nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, melakukan larvasidasi dan menggunakan kelambu.
"Apabila sakit segeralah berobat ke puskesmas atau rumah sakit atau ke tempat pelayanan kesehatan terdekat. Dan jangan lupa tetaplah berperilaku hidup bersih dan sehat," ujar Siswandoyo.
Baca juga: DBD berjangkit di Sampit akibat lingkungan kotor