Makassar (ANTARA) - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kabupaten Tanah Toraja selama beberapa hari terakhir ini mengakibatkan bencana longsor dan memutus sejumlah akses jalan.

"Informasi yang kami terima dari anggota di lapangan bahwa longsor yang terjadi itu disebabkan oleh hujan selama beberapa hari terakhir ini," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo di Makassar, Kamis.

Ia mengatakan longsor yang terjadi itu membuat akses jalan terputus dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan karena dampak dari lumpur tersebut.

Akses jalan yang tertutup longsor ini terjadi di jalan poros Palian-Se'seng, Kecamatan Bittuang, serta dua jalan poros di Kecamatan Malimbong Balepe', Kabupaten Tana Toraja yang merupakan akses warga antardesa.

Kombes Pol Ibrahim Tompo menyatakan setelah hujan sedikit mereda, pihak kepolisian setempat bersama warga dan pemerintah daerah bahu membahu membuka kembali akses jalan yang terputus itu.

Baca juga: Pelni-Basarnas cari penumpang loncat dari KM Tidar

Baca juga: Lima surga wisata Indonesia yang patut dikunjungi

Baca juga: KJRI bawa pengusaha kopi AS ke Toraja untuk tingkatkan ekspor


Ia mengatakan jalan yang sudah bisa dilalui untuk sementara waktu ini yakni akses jalan di Palian-Se'seng, Kecamatan Bittuang.

"Berkat sinergi dan kerjasama dari berbagai pihak, Alhamdulillah jalan sudah bisa dilalui. Material batu gunung, lumpur dan pepohonan yang menutupi jalan sudah diatasi," katanya.

Sementara untuk akses jalan di Kecamatan Malimbong Balepe sampai saat ini belum bisa dilalui kendaraan karena masih tertimbun material longsor seperti batu gunung, lumpur dan lainnya.

Mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Utara ini menerangkan jika bencana di longsor di Tana Toraja itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya menimbulkan kerugian material yang saat ini masih dalam pendataan.

"Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, tetapi kerugian material yang cukup banyak dialami oleh masyarakat," ucapnya.