Banjir Jakarta, dokter peringatkan warga waspadai beberapa penyakit
2 Januari 2020 19:46 WIB
Ilustrasi - Warga melintasi banjir di Jalan Pangeran Tubagus Angke, Jelambar, Jakarta, Kamis (2/1/2020).Banjir tersebut terjadi karena meluapnya Kali Angke. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Jakarta (ANTARA) - Banjir Jakarta menjadi perhatian Ketua Umum Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT dengan mengingatkan masyarakat agar mewaspadai penyakit-penyakit yang bisa timbul pascabanjir, seperti leptospirosis dan diare.
"PDEI juga menghimbau kepada pemerintah daerah untuk ketersediaan air bersih, tempat pengungsian dengan higienis dan sanitasi yang baik untuk masyarakat di wilayah terdampak banjir Jakarta," ujar dr Adib dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, ada beberapa penyakit yang berpotensi muncul setelah terjadinya banjir Jakarta itu, seperti leptospirosis yang disebabkan air banjir kotor bercampur dengan kotoran tikus dan sampah, diare dan demam tifoid yang disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman serta kebersihan yang kurang higienis dan demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan nyamuk Aedes Agepty yang berpotensi muncul akibat tumpukan sampah dan rongsokan di area yang lembab pascabanjir.
Selain itu terdapat pula kemungkinan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) yang disebabkan oleh udara dingin bercampur dengan air beraroma kotor selama banjir berlangsung, flu dan demam karena korban banjir biasanya terpapar air dan udara dingin dalam waktu yang lama serta infeksi kulit karena air yang kotor.
Baca juga: Waspadai hal ini saat banjir agar tak sebabkan Anda sakit
Dia juga memberikan rekomendasi beberapa langkah pencegahan untuk menghindari penyakit-penyakit yang muncul pascabanjir seperti menghindarkan anak bermain di air banjir, tidak merendam kaki di air banjir, mengganti pakaian basah untuk mencegah hipotermia, menggunakan sarung tangan dan sepatu boot jika harus masuk dalam air banjir dan memakai masker saat membersihkan rumah pascabanjir.
Baca juga: Tim medis: Warga waspadai penyakit pascabanjir
Selain itu, Ketua PDEI juga merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang higienis dan minum banyak air putih, mengonsumsi makanan yang segar serta memperhatikan waktu kadaluarsa serta tidak lupa menyiapkan obat-obat sederhana untuk anak-anak.
Baca juga: Banjir berpotensi timbulkan penyakit kejadian luar biasa
Dia juga mengingatkan jika terjadi keluhan dengan para penderita yang rentan seperti anak-anak bisa langsung segera berobat ke dokter di Puskesmas atau posko kesehatan.
"Tujuan dari tindakan ini semua tentunya untuk mencegah agar kita semua terhindar dari penyakit pasca banjir yang sewaktu-waktu bisa mengenai siapa saja terutama anak-anak kita. Saat ini tim medis PDEI sedang membangun posko kesehatan di beberapa wilayah, diantaranya Banten, Serang, Jakarta Pusat," kata dr Adib dalam rilis tersebut.
"PDEI juga menghimbau kepada pemerintah daerah untuk ketersediaan air bersih, tempat pengungsian dengan higienis dan sanitasi yang baik untuk masyarakat di wilayah terdampak banjir Jakarta," ujar dr Adib dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, ada beberapa penyakit yang berpotensi muncul setelah terjadinya banjir Jakarta itu, seperti leptospirosis yang disebabkan air banjir kotor bercampur dengan kotoran tikus dan sampah, diare dan demam tifoid yang disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman serta kebersihan yang kurang higienis dan demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan nyamuk Aedes Agepty yang berpotensi muncul akibat tumpukan sampah dan rongsokan di area yang lembab pascabanjir.
Selain itu terdapat pula kemungkinan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) yang disebabkan oleh udara dingin bercampur dengan air beraroma kotor selama banjir berlangsung, flu dan demam karena korban banjir biasanya terpapar air dan udara dingin dalam waktu yang lama serta infeksi kulit karena air yang kotor.
Baca juga: Waspadai hal ini saat banjir agar tak sebabkan Anda sakit
Dia juga memberikan rekomendasi beberapa langkah pencegahan untuk menghindari penyakit-penyakit yang muncul pascabanjir seperti menghindarkan anak bermain di air banjir, tidak merendam kaki di air banjir, mengganti pakaian basah untuk mencegah hipotermia, menggunakan sarung tangan dan sepatu boot jika harus masuk dalam air banjir dan memakai masker saat membersihkan rumah pascabanjir.
Baca juga: Tim medis: Warga waspadai penyakit pascabanjir
Selain itu, Ketua PDEI juga merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang higienis dan minum banyak air putih, mengonsumsi makanan yang segar serta memperhatikan waktu kadaluarsa serta tidak lupa menyiapkan obat-obat sederhana untuk anak-anak.
Baca juga: Banjir berpotensi timbulkan penyakit kejadian luar biasa
Dia juga mengingatkan jika terjadi keluhan dengan para penderita yang rentan seperti anak-anak bisa langsung segera berobat ke dokter di Puskesmas atau posko kesehatan.
"Tujuan dari tindakan ini semua tentunya untuk mencegah agar kita semua terhindar dari penyakit pasca banjir yang sewaktu-waktu bisa mengenai siapa saja terutama anak-anak kita. Saat ini tim medis PDEI sedang membangun posko kesehatan di beberapa wilayah, diantaranya Banten, Serang, Jakarta Pusat," kata dr Adib dalam rilis tersebut.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020
Tags: