Lebak, Banten (ANTARA) - Banjir akibat luapan air Sungai Ciberang menggenangi 2.167 rumah warga di enam kecamatan di Kabupaten Lebak menurut data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pada Kamis.
"Dari 2.167 rumah yang terendam banjir itu, di antaranya 306 rumah rusak berat dan 274 rusak ringan," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Lebak Madias di Lebak, menambahkan BPBD masih melanjutkan pendataan dampak banjir.
Selain itu, BPBD Lebak fokus menyalurkan bantuan logistik ke lokasi-lokasi pengungsian warga.
"Kami memfokuskan penyaluran makanan untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Mardias.
Meski banjir mulai surut, menurut dia, sebagian warga masih bertahan di pengungsian. "Kami berharap warga korban banjir bandang bisa kembali ke rumah jika sudah kembali normal," katanya.
Ia mengatakan, banjir menimbulkan dampak paling parah di Kecamatan Sajira, Lebak Gedong, dan Cipanas yang sebagian permukiman warganya berdekatan dengan Sungai Ciberang.
Sementara itu, Camat Sajira Rahmat mengklarifikasi kabar mengenai dua warga Desa Pajagan yang hanyut dan meninggal dunia. Menurut dia, kedua orang itu dalam keadaan selamat.
"Kami berharap warga korban bencana banjir bandang itu tidak ada korban jiwa," katanya.
Baca juga:
BPBD Lebak catat 20 jembatan putus akibat banjir, warga terisolir
Banjir melanda empat kecamatan di Lebak
Banjir menggenangi 2.167 rumah warga di Lebak
2 Januari 2020 12:55 WIB
Banjir menggenangi 2.167 rumah di enam kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten, akibat luapan air Sungai Ciberang. (HO BPBD)
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: