Palembang (ANTARA) - Polisi melarang ribuan warga berkumpul di tengah Jembatan Ampera saat pergantian tahun 2020 di Kota Palembang lantaran banyak retakan jembatan yang dikhawatirkan rapuh.

Jembatan Ampera mulai di tutup pukul 22.00 WIB, warga memenuhi badan Jembatan Ampera hingga dibuka kembali pukul 01.00 WIB.

"Kepada masyarakat agar tidak berdiri atau duduk si tengah jembatan, sebelumnya sudah diberi tahu jika Jembatan Ampera sudah banyak retakan dan rapuh karena usianya sudah 55 tahun," kata petugas patroli saat mengimbau warga.

Sebagian warga segera bergeser ke sisi hulu dan hilir jembatan saat diingatkan dengan pengeras suara, namun sebagian warga lainnya tetap berdiri di tengah Jembatan Ampera dan mengabaikan peringatan petugas meski sudah diarahkan.

Baca juga: Kota Bekasi dikepung banjir pada awal 2020
Baca juga: Banjir terjadi di sejumlah lokasi di Jakarta Selatan


Jembatan Ampera memiliki 6.000 titik retakan terutama di tengah badan jembatan, retakan tersebut dipicu usia jembatan dan bekas beberapa kali ditabrak kapal tongkang, sebut petugas patroli.

Kendati dilarang, momen pergantian tahun di Jembatan Ampera yang dihadiri oleh ribuan warga tetap berlangsung meriah hingga kepadatan warga mengular ke Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.

Meski tidak ada kegiatan resmi pemerintah maupun swasta di dua lokasi tersebut, warga secara mandiri menghidupkan sendiri kembang api yang dibeli dari pedagang eceran mulai harga Rp20.000 hingga Rp150.000.

Selain dari atas Jembatan Ampera, warga juga menyaksikan atraksi kembang api dari Pelataran BKB, Pasar 16, Kampung Kapiten, dan bahkan dari tengah Sungai Musi menggunakan Kapal Ketek ataupun tongkang.

Baca juga: Pelat lantai Jembatan Ampera retak
Baca juga: Tongkang pengangkut batu bara tabrak Jembatan Ampera


Di Kota Palembang, momen pergantian tahun 2020 juga ramai dipadati warga di Jembatan Musi IV, Pedestrian Sudirman dan Komplek Olahraga Jakabaring yang menggelar pesta kembang api.

Salah seorang warga asal Kabupaten Banyuasin, Nopri, mengatakan dirinya selalu datang ke Kota Palembang pada momen pergantian tahun meski harus menempuh jarak 28 kilometer dari rumahnya.

"Tapi kalau diperhatikan tampaknya momen tahun baru di Jembatan Ampera tahun ini tidak seramai tahun lalu, mungkin karena sudah ada Jembatan Musi IV," kata Nopri.

Meriahnya perayaan tahun baru sempat terganggu dengan ulah oknum juru parkir yang meminta pungutan Rp10.000 untuk motor dan Rp40.000 untuk mobil, tak ayal polisi segera menindak mereka.

"Kami menemukan beberapa oknum juru parkir yang meminta pungutan di luar batas kewajaran, padahal mereka tidak memiliki izin resmi dan menggunakan jalan untuk dijadikan parkir," kata Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Nuryono usai mengamankan juru parkir nakal.

Pihaknya langsung membawa beberapa juru parkir nakal tersebut ke Polrestabes Palembang dan diminta memberitahu koordinator parkir liar di sekitar Jembatan Ampera.

Baca juga: Jembatan Ampera Palembang ditutup pada malam pergantian tahun 2020
Baca juga: Pemkot Palembang isi malam pergantian tahun dengan zikir akbar