Medan (ANTARA) - Kodim 0209 Labuanbatu akan memprioritaskan membuka kembali jalan yang terputus di ujung Desa Pematang, Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara, akibat banjir bandang yang terjadi Sabtu (28/12) malam.

"Membuka kembali jalan dengan membangun dua jembatan darurat menjadi prioritas, agar masyarakat dapat melanjutkan aktivitas kembali seperti biasanya," kata Komandan Kodim (Dandim) 0209/LB Letkol Inf Santoso, di Balai Pertemuan Kantor Desa Pematang, Senin (30/12), saat rapat dengan personel TNI, instansi pemerintah dan relawan yang melaksanakan penanganan banjir bandang.

Selain itu, menurut Dandim, personil TNI dibantu Polri dan relawan juga akan membersihkan bangunan sekolah dasar (SD) dan rumah warga yang terdampak banjir, melakukan pendataan warga, menghimpun bantuan dari berbagai kalangan, dan bekerja sama dengan aparat desa untuk mendistribusikan bantuan tersebut. "Kita bagi tugas yang akan dilaksanakan besok," ucap dia.

Baca juga: Jembatan putus, tujuh rumah hanyut akibat luapan air sungai di Lahat
Baca juga: Diterjang banjir bandang, jalur pantura Kudus tersendat


Dandim berharap, apa yang dikerjakan nantinya dapat bermanfaat bagi warga Desa Pematang.

Pertemuan tersebut dihadiri Kasdim 02019/LB Mayor Inf Arah Muji Santoso, Kaban BPBD Labuhanbatu Utara, Camat NA IX-X Jhon Fery, Kapolsek Na IX-X AKP Maralidah Harahap, dan Danramil 07/AKB Kapten Inf Bachtiar Siagian.

Sebelumnya, Tim Satgas Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) Yonif 126/KC dan unsur TNI lainnya mengevakuasi korban musibah banjir di Desa Pematang, melakukan pembersihan sisa-sisa banjir di jembatan, serta membantu warga yang akan melintas.

Peristiwa banjir bandang yang terjadi Sabtu (28/12) sekira pukul 23.30 WIB itu mengakibatkan delapan unit rumah hanyut terbawa arus Sungai Siria-ria A, dan 9 rumah warga Siria-ria A rusak berat, dua unit jembatan penghubung dusun hanyut terbawa arus sungai, yakni penghubung jalan antara Desa Pematang dengan Dusun Siria-ria sepanjang 100 meter, serta merusak 15 hektare tanaman padi.

Sebagian warga yang rumahnya hanyut dan rusak berat mengungsi ke sekolah dan rumah warga yang letaknya lebih tinggi dari ancaman banjir.

Baca juga: BPBD Sumut laporkan banjir Labuhanbatu Utara kepada gubernur
Baca juga: PRCPB Yonif 126/KC evakuasi korban banjir Labuhanbatu Utara
Baca juga: BPBD Sumut: Banjir di Labuhan Batu Utara satu keluarga hilang