Jakarta (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat selama tahun 2019 jumlah penanam modal syariah mencapai 66.247 investor atau tumbuh 49 persen dibandingkan tahun 2018.

"Selama setahun BEI mencatat kinerja positif baik suplai dan demand," kata Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dalam keterangan pers penutupan perdagangan BEI di Jakarta, Senin.

Selama tahun ini, lanjut dia, terdapat 429 saham kategori syariah dengan kapitalisasi saham syariah mencapai Rp3.767 triliun pada 27 Desember 2019.

Baca juga: Investor saham syariah Kalbar duduki peringkat 8 nasional

Jumlah itu, kata dia, mencapai 52 persen dari total kapitalisasi pasar saham BEI sebesar Rp7.299 triliun.

Atas pencapaian itu, BEI menyabet penghargaan Global Islamic Finance Award sebagai Pasar Modal Syariah Terbaik terbaik tahun 2019 seiring dengan terus meningkatnya aktivitas dan partisipasi investor syariah di Indonesia.

BEI juga mencatat rata-rata nilai transaksi harian selama tahun 2019 mencapai Rp9,1 triliun atau naik tujuh persen dibandingkan tahun 2018 yang mencapai Rp8,5 triliun.

Pencapaian yang positif itu, kata dia, di antaranya karena sosialisasi yang gencar menyasar masyarakat atau calon investor dari kalangan milenial.

Baca juga: Tiga investor tertarik suntik modal Bank Muamalat

Selain nilai transaksi yang meningkat, Inarno menambahkan aktivitas perdagangan BEI tahun 2019 juga mengalami peningkatan yakni frekuensi perdagangan yang tumbuh 21 persen menjadi 469 ribu kali per hari.

Ia mengklaim pertumbuhan itu menjadikan likuiditas perdagangan saham BEI lebih tinggi di antara bursa-bursa di Asia Tenggara.

BEI mencatat jumlah investor saham meningkat 30 persen menjadi 1,1 juta investor saham berdasarkan single investor identification (SID).

Hingga saat ini, kata dia, jumlah total investor di pasar modal meliputi investor saham, reksa dana, dan surat utang yang mencapai 2,48 juta investor (SID) atau naik lebih dari 50 persen dari tahun 2018 sebanyak 1,62 juta investor.

Sepanjang tahun 2019, terdapat 55 perusahaan tercatat saham baru dan merupakan aktivitas pencatatan saham baru (IPO saham) tertinggi di antaranya bursa kawasan Asia Tenggara.

"Pencapaian ini sangat bagus sekali dan ini peringkat tujuh di dunia berdasarkan laporan Ernst and Young IPO Global Trends kuartal empat 2019," katanya.

Atas pencapaian tersebut, total jumlah perusahaan tercatat saham di BEI di penghujung 2019 mencapai 668 perusahaan.