Kota Palu didorong menjadi destinasi wisata dan kuliner pascabencana
29 Desember 2019 22:56 WIB
Suasana Masjid terapung yang rusak akibat gempa dan tsunami di Pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (13/8/2019). Pemerintah Kota Palu memutuskan untuk tidak menghilangkan bekas Masjid tersebut dan akan menata kawasan sekitarnya guna menjadi salah satu destinasi wisata pascabencana di daerah tersebut. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/hp.
Palu (ANTARA) - Wali Kota Palu, Hidayat mengungkapkan objek-objek wisata dan keanekaragaman kuliner di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu sangat potensial dikembangkan menjadi destinasi wisata.
Sehingga berdampak signifikan terhadap peningkatan pendapatan daerah terutama perekonomian masyarakat pascabencana gempa, tsunami dan likuefaksi 2018.
"Saya ingin Kota Palu dengan visinya yakni 'Palu Kota Jasa Berbudaya dan Beradat Dilandasi Iman dan Takwa' menjadi daerah tujuan atau destinasi wisata, kuliner dan lainnya oleh wisatawan dari dalam dan luar negeri," katanya dalam acara semarak HUT dan syukuran Kerukunan Warung Sari Laut Palu (KWSLP) ke-5 tahun di kawasan wisata Hutan Kota Kaombona Palu, Minggu.
Namun, ia menyatakan langkah tersebut takkan bisa terwujud tanpa peran dan dukungan seluruh lapisan masyarakat, terutama dalam menjaga kebersihan dan keamanan kota
"Supaya wisatawan datang berwisata ke Palu, daerah kita harus memenuhi unsur 5K, yaitu kebersihan, keindahan, ketertiban, kenyamanan dan keamanan yang tentunya dibutuhkan dukungan dari masyarakat termasuk para pengusaha," ucapnya.
Sebab, sambungnya, Pemerintah Kota Palu tidak dapat berbuat banyak tanpa bantuan masyarakat.
Dia yakin jika ke lima hal itu dijaga, maka Palu tidak butuh waktu lama menjadi kawasan destinasi wisata dan kuliner.
Sehingga berdampak signifikan terhadap peningkatan pendapatan daerah terutama perekonomian masyarakat pascabencana gempa, tsunami dan likuefaksi 2018.
"Saya ingin Kota Palu dengan visinya yakni 'Palu Kota Jasa Berbudaya dan Beradat Dilandasi Iman dan Takwa' menjadi daerah tujuan atau destinasi wisata, kuliner dan lainnya oleh wisatawan dari dalam dan luar negeri," katanya dalam acara semarak HUT dan syukuran Kerukunan Warung Sari Laut Palu (KWSLP) ke-5 tahun di kawasan wisata Hutan Kota Kaombona Palu, Minggu.
Namun, ia menyatakan langkah tersebut takkan bisa terwujud tanpa peran dan dukungan seluruh lapisan masyarakat, terutama dalam menjaga kebersihan dan keamanan kota
"Supaya wisatawan datang berwisata ke Palu, daerah kita harus memenuhi unsur 5K, yaitu kebersihan, keindahan, ketertiban, kenyamanan dan keamanan yang tentunya dibutuhkan dukungan dari masyarakat termasuk para pengusaha," ucapnya.
Sebab, sambungnya, Pemerintah Kota Palu tidak dapat berbuat banyak tanpa bantuan masyarakat.
Dia yakin jika ke lima hal itu dijaga, maka Palu tidak butuh waktu lama menjadi kawasan destinasi wisata dan kuliner.
Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019
Tags: