Bangkalan, Jawa Timur (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menginginkan program renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) pada tahun 2020 dilengkapi dengan komponen jambanisasi dan elektrifikasi.

"Nama programnya juga berubah menjadi Rumah Tinggal Layak Huni atau Rutilahu," ujarnya di sela penutupan karya bakti TNI AL 2019 pelaksanaan renovasi RTLH kerja sama Pemprov Jatim dengan Lantamal V di Bangkalan, Madura, Minggu.

Menurut dia, jambanisasi dan elektrifikasi menjadi dua permasalahan yang saat ini dihadapi Jatim sehingga jika dilakukan bisa semakin meningkatkan kualitas hunian.

"Saat proses renovasi untuk program mendatang maka harus dilengkapi jamban berbasis rumah tangga dan listrik langsung dipasang," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Dengan demikian, masuknya listrik yang dilengkapi jamban serta kamar mandi di dalam rumah dapat memberikan suasana kondusif sekaligus kehidupan yang lebih berkualitas.

Di sela penutupan program renovasi RTLH, gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga mendatangi rumah milik Musyarofah di Dusun Labang Timur, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan.

Di dalam rumah yang luasnya 5x7 meter persegi tersebut, Gubernur Khofifah menyempatkan masuk dan berdialog dengan pemilik rumah untuk memberi semangat dan meningkatkan kualitas hidupnya.

Sementara itu, Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Tedjo Sukmono yang turut mendampingi Gubernur mengucapkan syukur karena karya bakti TNI AL dalam program RTLH tahun 2019 selesai dilaksanakan.

"Terima kasih kepada Gubernur Jatim karena mengalokasikan dananya untuk percepatan pembangunan masyarakat pesisir dalam program RTLH yang pelaksanaan di lapangan bersinergi dengan satuan satuan pelaksana Lantamal V," katanya.

Karya Bakti TNI AL tahun ini merupakan kali ke-6 yang berlangsung setahun mulai Januari hingga Desember 2019 ini, dan berhasil merampungkan renovasi 867 unit rumah tidak layak huni di kawasan pesisir Jawa Timur.

Rinciannya, di pesisir Kabupaten Probolinggo mencapai 60 unit, Pasuruan 100 unit, Lamongan 84 unit, Tuban 26 unit, Bangkalan 31 unit, Sampang 10 unit, Pamekasan 159 unit, Banyuwangi 115 unit, Situbondo 65 unit, Jember 30 unit, Malang 25 unit, Trenggalek 50 unit, Tulungagung 32 unit, Blitar 30 unit dan Pacitan 50 unit.

Baca juga: Pemkot Pekalongan kembali rehab 812 RTLH

Baca juga: Baznas Mataram tuntas pugar belasan rumah tidak layak huni

Baca juga: Separuh lebih rumah warga Bangkalan tak layak huni