Sudan tunda pencabutan subsidi BBM
29 Desember 2019 11:29 WIB
Pendukung mantan presiden Sudan Omar Hassan al-Bashir membawa potretnya saat berunjuk rasa di depan gedung pengadilan yang menyatakan dirinya bersalah atas tuduhan korupsi di Khartoum, Sudan, Sabtu (14/12/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah/hp/djo
Khartoum (ANTARA) - Pemerintah peralihan Sudan akan menunda pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM), yang tadinya akan dimasukkan ke dalam anggaran 2020, kata menteri informasi.
Menteri Keuangan Ibrahim Elbadawi, Jumat (28/12), mengatakan subsidi BBM akan berangsur-angsur dihapus, keputusan yang sensitif.
Namun, pemerintah pada Sabtu melakukan pertemuan dengan bekas oposisi, yang membantu penggulingan pemimpin veteran Omar al-Bashir dari jabatannya sebagai presiden Sudan pada April.
Dalam pertemuan itu, pemerintah setuju untuk tidak memberlakukan keputusan pencabutan subsidi sampai konferensi dilangsungkan pada Maret 2020, saat reformasi ekonomi akan dibahas, kata Menteri Informasi Faisal Saleh kepada Reuters.
Penghapusan subsidi BBM adalah langkah yang sensitif karena akan berdampak pada penduduk yang telah menderita selama bertahun-tahun karena krisis ekonomi dan inflasi tinggi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Mantan presiden Sudan Omar Al-Bashir dihukum dua tahun penjara
Baca juga: Sudan setujui hukum untuk 'lucuti' mantan rejim
Menteri Keuangan Ibrahim Elbadawi, Jumat (28/12), mengatakan subsidi BBM akan berangsur-angsur dihapus, keputusan yang sensitif.
Namun, pemerintah pada Sabtu melakukan pertemuan dengan bekas oposisi, yang membantu penggulingan pemimpin veteran Omar al-Bashir dari jabatannya sebagai presiden Sudan pada April.
Dalam pertemuan itu, pemerintah setuju untuk tidak memberlakukan keputusan pencabutan subsidi sampai konferensi dilangsungkan pada Maret 2020, saat reformasi ekonomi akan dibahas, kata Menteri Informasi Faisal Saleh kepada Reuters.
Penghapusan subsidi BBM adalah langkah yang sensitif karena akan berdampak pada penduduk yang telah menderita selama bertahun-tahun karena krisis ekonomi dan inflasi tinggi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Mantan presiden Sudan Omar Al-Bashir dihukum dua tahun penjara
Baca juga: Sudan setujui hukum untuk 'lucuti' mantan rejim
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019
Tags: