BKSDA Agam titip kijang bunting ke TMSBK Bukittinggi
28 Desember 2019 21:47 WIB
Petugas BKSDA sedang berada di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi untuk menyerahlkan kijang untuk dititip rawat, Sabtu (28/12/2019). ANTARA/Yusrizal/am.
Lubuk Basung (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Sumatera Barat menitip rawat kijang atau Muntiacus muntjak ke Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi akibat bunting tua dan mau melahirkan.
"Induk kijang itu kita antar ke TMSBK Kota Bukittinggi untuk titip rawat pada Sabtu (28/12)," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 BKSDA Sumbar Khairi Ramadhan didampingi Pengendali Ekosistim Hutan BKSDA, Ade Putra di Lubukbasung, Sabtu.
Ia mengatakan, kijang itu dititip rawat ke TMSBK Bukittinggi akibat kondisi bunting dan beberapa hari lagi akan melahirkan.
Selain itu induk kijang dalam kondisi lemas setelah terbentur pagar rumah warga di Durian Diaue, Jorong Pincuran Tujuh, Nagari Bayua, Kecamatan Tanjungraya.
"Kepala kijang mengalami luka-luka setelah terbentur pagar rumah warga," katanya.
Apabila induk kijang melahirkan, tambahnya maka induk kijang beserta anaknya akan dirawat di TMSBK Bukittinggi sampai besar.
Setelah besar baru dilepasliarkan ke habitatnya di Cagar Alam Maninjau.
Sebelumnya, petugas BKSDA Resor Agam akan melepasliar induk kijang itu ke Hutan Cagar Alam Maninjau, namun dengan kondisi lemas tidak jadi dilepasliarkan.
Kijang itu merupakan penyerahan dari Joni Arman (41) warga Durian Diaue, Jorong Pincuran Tujuh, Nagari Bayua, Kecamatan Tanjungraya, Jumat (27/12).
Kijang itu ditangkap di halaman rumahnya saat induk kijang tersebut tersesat dan masuk ke halaman rumahnya.
Melihat kijang itu, Joni beserta dua tetangga mencoba menangkapnya, namun kijang itu lari dengan kencang ke halaman rumah, sehingga kijang itu terkurung.
Setelah tertangkap, Joni langsung mencari nomor telepon Call Centre BKSDA Sumbar dan BKSDA Sumbar melaporkan ke BKSDA Resor Agam.
"Petugas BKSDA Resor Agam langsung menjemput ke lokasi," katanya.
"Induk kijang itu kita antar ke TMSBK Kota Bukittinggi untuk titip rawat pada Sabtu (28/12)," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 BKSDA Sumbar Khairi Ramadhan didampingi Pengendali Ekosistim Hutan BKSDA, Ade Putra di Lubukbasung, Sabtu.
Ia mengatakan, kijang itu dititip rawat ke TMSBK Bukittinggi akibat kondisi bunting dan beberapa hari lagi akan melahirkan.
Selain itu induk kijang dalam kondisi lemas setelah terbentur pagar rumah warga di Durian Diaue, Jorong Pincuran Tujuh, Nagari Bayua, Kecamatan Tanjungraya.
"Kepala kijang mengalami luka-luka setelah terbentur pagar rumah warga," katanya.
Apabila induk kijang melahirkan, tambahnya maka induk kijang beserta anaknya akan dirawat di TMSBK Bukittinggi sampai besar.
Setelah besar baru dilepasliarkan ke habitatnya di Cagar Alam Maninjau.
Sebelumnya, petugas BKSDA Resor Agam akan melepasliar induk kijang itu ke Hutan Cagar Alam Maninjau, namun dengan kondisi lemas tidak jadi dilepasliarkan.
Kijang itu merupakan penyerahan dari Joni Arman (41) warga Durian Diaue, Jorong Pincuran Tujuh, Nagari Bayua, Kecamatan Tanjungraya, Jumat (27/12).
Kijang itu ditangkap di halaman rumahnya saat induk kijang tersebut tersesat dan masuk ke halaman rumahnya.
Melihat kijang itu, Joni beserta dua tetangga mencoba menangkapnya, namun kijang itu lari dengan kencang ke halaman rumah, sehingga kijang itu terkurung.
Setelah tertangkap, Joni langsung mencari nomor telepon Call Centre BKSDA Sumbar dan BKSDA Sumbar melaporkan ke BKSDA Resor Agam.
"Petugas BKSDA Resor Agam langsung menjemput ke lokasi," katanya.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: