Gojek tanggapi penipuan yang dialami Maia Estianty
27 Desember 2019 19:39 WIB
Hasil tangkap layar unggahan penyanti Maia Estianty dalam akun Instagram-nya @maiaestiantyreal, Jumat (27/12/2019). Dalam akun Instagram-nya, Maia bercerita telah mengalami penipuan yang dilakukan mitra ojek daring. (Instagram.com/maiaestiantyreal)
Jakarta (ANTARA) - Senior Manager Corporate Affairs Gojek, Alvita Chen, mengecam tindakan penipuan berbasis social engineering yang dilakukan salah satu mitra Gojek, Yusdi Alamsyah, terhadap penyanyi Maia Estianty.
"Kami telah menghubungi Ibu Maia mengenai kasus tersebut dan kami siap membantu agar penipu dapat diusut dan ditindak oleh pihak kepolisian," ujar Alvita dalam pernyataan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Tiara di pernikahan Maia Estianty buatan Happy Salma
Dengan kasus tersebut, Gojek juga terus mengingatkan pengguna dan mitra Gojek untuk mengecek kembali jika dihubungi oleh pihak yang mengaku dari Gojek ataupun mitra Gojek.
Gojek juga menekankan, baik perusahaan, mitra maupun GoFood tidak pernah meminta kode apa pun lewat cara apa pun.
Dalam akun Instagramnya, Maia Estianty bercerita soal penipuan yang dia alami. Ibunda Al Ghazali itu menjelaskan bahwa aksi penipuan tersebut terjadi saat dia tengah memesan GoFood menggunakan Gopay.
Baca juga: Gojek klaim transaksi pembayaran gim via GoPay tembus 40 persen
"Tiba-tiba itu sopir ojol bilang mogok, terus dia call mau ganti ubah sopir, dia minta gue klik *21*," tulis @maiaestiantyreal.
"Tau apa yang terjadi? Ternyata itu code kita sedang me-forward data telepon kita ke dia," lanjut Maia.
Selanjutnya, Maia mengaku sang penipu melakukan log-in ke akunnya, dan dia mendapat sms kode OTP (One-Time Password) atau kode verifikasi. Meski Maia tidak memberikan kode tersebut, tampaknya sang penipu juga mendapat kode tersebut, sehingga berhasil menguras isi Gopay-nya.
Tidak hanya itu, sang sopir juga berhasil meretas sejumlah aplikasi yang ada di ponsel Maia, seperti Tokopedia dan WhatsApp. Sang penipu bahkan berhasil membobol akun Tokopedia Maia, dan mencoba menggunakan kartu kredit untuk membeli ponsel pintar.
"Gue rasa aplikasi-aplikasi ini boleh canggih, tapi ternyata maling-maling ini jauh lebih canggih," ujar Maia.
"Saran gue buat pemilik usaha aplikasi kayak Gojek, Tokopedia, dll, mestinya kejadian-kejadian kayak gini sudah harus diantisipasi banget," tambah dia.
Baca juga: GoLife akan tutup beberapa layanan
Baca juga: Gojek klaim berkontribusi Rp55 triliun bagi perekonomian Indonesia
"Kami telah menghubungi Ibu Maia mengenai kasus tersebut dan kami siap membantu agar penipu dapat diusut dan ditindak oleh pihak kepolisian," ujar Alvita dalam pernyataan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Tiara di pernikahan Maia Estianty buatan Happy Salma
Dengan kasus tersebut, Gojek juga terus mengingatkan pengguna dan mitra Gojek untuk mengecek kembali jika dihubungi oleh pihak yang mengaku dari Gojek ataupun mitra Gojek.
Gojek juga menekankan, baik perusahaan, mitra maupun GoFood tidak pernah meminta kode apa pun lewat cara apa pun.
Dalam akun Instagramnya, Maia Estianty bercerita soal penipuan yang dia alami. Ibunda Al Ghazali itu menjelaskan bahwa aksi penipuan tersebut terjadi saat dia tengah memesan GoFood menggunakan Gopay.
Baca juga: Gojek klaim transaksi pembayaran gim via GoPay tembus 40 persen
"Tiba-tiba itu sopir ojol bilang mogok, terus dia call mau ganti ubah sopir, dia minta gue klik *21*," tulis @maiaestiantyreal.
"Tau apa yang terjadi? Ternyata itu code kita sedang me-forward data telepon kita ke dia," lanjut Maia.
Selanjutnya, Maia mengaku sang penipu melakukan log-in ke akunnya, dan dia mendapat sms kode OTP (One-Time Password) atau kode verifikasi. Meski Maia tidak memberikan kode tersebut, tampaknya sang penipu juga mendapat kode tersebut, sehingga berhasil menguras isi Gopay-nya.
Tidak hanya itu, sang sopir juga berhasil meretas sejumlah aplikasi yang ada di ponsel Maia, seperti Tokopedia dan WhatsApp. Sang penipu bahkan berhasil membobol akun Tokopedia Maia, dan mencoba menggunakan kartu kredit untuk membeli ponsel pintar.
"Gue rasa aplikasi-aplikasi ini boleh canggih, tapi ternyata maling-maling ini jauh lebih canggih," ujar Maia.
"Saran gue buat pemilik usaha aplikasi kayak Gojek, Tokopedia, dll, mestinya kejadian-kejadian kayak gini sudah harus diantisipasi banget," tambah dia.
Baca juga: GoLife akan tutup beberapa layanan
Baca juga: Gojek klaim berkontribusi Rp55 triliun bagi perekonomian Indonesia
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: