BMKG tekankan pentingnya area resapan air selama musim hujan
27 Desember 2019 15:56 WIB
Petugas Dinas Bina Marga mengamati air yang ada di dalam sumur resapan air hujan di kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (22/4/2019). Pemprov DKI Jakarta akan membangun sekitar 1.000 sumur resapan air untuk mencegah banjir saat musim hujan serta menampung air hujan sebagai cadangan untuk musim kemarau. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menekankan pentingnya peran area resapan air untuk mencegah banjir selama musim penghujan.
"Sebelum puncak hujan pada Februari-Maret 2020 agar dioptimalkan resapan-resapan air akibat hujan yang melimpah, terutama di lahan-lahan datar. Kalau di area miring sebaiknya tidak karena bisa mendorong longsor," katanya di kantor BMKG, Jakarta, Jumat.
Kalau area resapan air hujan sedikit, ia mengatakan, maka air yang jatuh ke permukaan tanah hanya akan mengalir ke saluran air dan menuju laut tanpa dan jika demikian cadangan air tanah akan sedikit.
Perbanyakan area resapan air diperlukan untuk memperbanyak cadangan air tanah. "Agar saat kemarau kita tidak kekeringan pada April-Oktober 2020," kata Kepala BMKG.
BMKG sudah kerap mengingatkan pemangku kepentingan terkait agar tidak menyia-nyiakan air hujan, membiarkannya mengalir ke laut, dengan membangun lebih banyak biopori, sumur resapan, dan area terbuka hijau serta mengintensifkan penghijauan.
Baca juga:
Jakarta diprediksi bebas genangan dengan 1,8 juta sumur resapan
DLH Yogyakarta lanjutkan program sumur resapan di sekolah
"Sebelum puncak hujan pada Februari-Maret 2020 agar dioptimalkan resapan-resapan air akibat hujan yang melimpah, terutama di lahan-lahan datar. Kalau di area miring sebaiknya tidak karena bisa mendorong longsor," katanya di kantor BMKG, Jakarta, Jumat.
Kalau area resapan air hujan sedikit, ia mengatakan, maka air yang jatuh ke permukaan tanah hanya akan mengalir ke saluran air dan menuju laut tanpa dan jika demikian cadangan air tanah akan sedikit.
Perbanyakan area resapan air diperlukan untuk memperbanyak cadangan air tanah. "Agar saat kemarau kita tidak kekeringan pada April-Oktober 2020," kata Kepala BMKG.
BMKG sudah kerap mengingatkan pemangku kepentingan terkait agar tidak menyia-nyiakan air hujan, membiarkannya mengalir ke laut, dengan membangun lebih banyak biopori, sumur resapan, dan area terbuka hijau serta mengintensifkan penghijauan.
Baca juga:
Jakarta diprediksi bebas genangan dengan 1,8 juta sumur resapan
DLH Yogyakarta lanjutkan program sumur resapan di sekolah
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: