Bengaluru (ANTARA) - Perusahaan mobil listrik Tesla menandatangani perjanjian dengan bank pemberi pinjaman di China untuk mendapat kucuran dana pinjaman berjaminan hingga sembilan miliar Yuan atau setara dengan Rp17,9 triliun, juga pinjaman dana berputar (revolving loan) hingga 2,25 miliar Yuan atau setara Rp 4,5 triliun untuk pabrik Tesla di Shanghai.

Dua jenis pinjaman oleh Tesla itu tercatat pada sebuah dokumen keuangan yang dilihat Reuters pada Kamis (26/12).

Menurut dokumen tersebut, beberapa perusahaan perbankan yang memberikan pinjaman tersebut adalah China Construction Bank (Bank Konstruksi China), Agricultural Bank of China (Bank Pertanian China), Shanghai Pudong Development Bank (Bank Pembangunan Pudong Shanghai), serta Industrial and Commercial Bank of China (Bank Industri dan Perdagangan China).

Selain pembangunan dan produksi di pabrik Shanghai, pinjaman itu mungkin juga akan digunakan untuk membayar utang sebesar 3,5 miliar Yuan atau sekitar Rp7 triliun yang akan jatuh tempo pada 4 Maret tahun depan.

Pabrik Shanghai, yang menjadi pabrik Tesla pertama di luar Amerika Serikat (AS), adalah fokus perhatian perusahaan tersebut dalam merealisasikan ambisi untuk meningkatkan penjualan di pasar otomotif terbesar di dunia itu serta menghindari tarif impor yang diterapkan terhadap mobil-mobil buatan AS.

Sebelumnya di awal pekan ini, Reuters melaporkan bahwa Tesla dan suatu kelompok bank-bank di China telah bersepakat untuk fasilitas pinjaman berjangka lima tahun sebesar 10 miliar Yuan atau hampir Rp20 triliun untuk pabrik mobil di Shanghai, mengutip dari sumber-sumber yang terlibat urusan ini.

Sumber: Reuters

Baca juga: Tesla cari pinjaman dari bank China untuk operasional di Shanghai

Baca juga: Tesla dapat subsidi pemerintah karena produksi Model 3 di Shanghai