Pangkalpinang (ANTARA) - PT Timah Tbk melepasliarkan ratusan burung endemik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sebagai upaya perusahaan menjaga dan melestarikan burung khas di pulau penghasil bijih timah nomor dua terbesar dunia itu.

"Pelepasan burung endemik daerah ini merupakan salah satu upaya perusahaan untuk memperoleh penghargaan proper hijau dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan," kata Direktur Operasi PT Timah Tbk, Alwin Albar di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan sekitar 400 ekor burung endemik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung seperti kutilang, ketitir, pipit dan lainnya dilepasliarkan di kawasan Kampoeng Reklamasi Air Jangkang, Bangka.

Baca juga: Aktivis serukan pelestarian spesies burung endemik Raja Ampat

Selain itu, pelestarian burung endemik ini juga dilakukan di kawasan kompleks perumahan PT Timah Tbk di Kota Pangkalpinang, sehingga burung khas daerah ini dapat terhindar dari kepunahan akibat perburuan liar.

"Sebelum melepasliarkan burung ini, kami sudah menanam berbagai tanaman buah sebagai makanan burung-burung ini," ujarnya.

Menurut dia pelestarian burung dan tanaman khas daerah ini, sebagai bentuk komitmen perusahaan agar kelestarian floura dan fauna terjaga dengan baik.

"Direktur PT Timah Tbk sudah melakukan hal ini, sebelum melepasliarkan burung ini beliau menanam tanaman untuk makanan burung ini, agar burung-burung ini tetap tinggal dan berkembang secara alami di kawasan pelepasan burung tersebut," katanya.

Ia berharap dengan adanya upaya pelestarian satwa endemik ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan di daerah ini.

"Pelestarian satwa khas daerah ini akan terus dilakukan, sebagai komitmen PT Timah dalam menjadikan perusahaan pertambangan terkemuka di dunia yang ramah lingkungan," katanya.

Baca juga: LSM KOMIU ajak masyarakat Sulawesi Tengah jaga satwa endemik