Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Arifin Purwakananta mengatakan pencapaian pengumpulan zakat di tingkat pusat sepanjang 2019 melampaui target yaitu sebesar 103,5 persen.

"Meningkatnya jumlah penghimpunan tak lepas dari kinerja menyeluruh mulai dari penghimpunan hingga pada penyaluran zakat yang bermanfaat bagi penerima zakat atau mustahik," kata Arifin dalam jumpa pers Catatan Akhir Tahun BAZNAS 2019 di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan tahun ini BAZNAS berhasil menghimpun zakat, infak dan sedekah (ZIS) serta dana sosial keagamaan lainnya (DSKL) sebesar Rp290 miliar sedangkan target pada awal tahun adalah Rp280 miliar.

Angka yang melebihi BAZNAS Pusat itu, kata dia, diiringi dengan optimisme pengumpulan zakat BAZNAS dari tingkat provinsi dan kabupaten/kota bersama lembaga amil zakat (LAZ) yang mengalami tren positif.

Baca juga: Aplikasi "augmented reality" BAZNAS diluncurkan

Total pengumpulan dari BAZNAS secara nasional beserta LAZ tahun ini, kata dia, diperkirakan mencapai Rp9,6 triliun sampai Rp10,07 triliun dari proyeksi awal Rp9 triliun.

Seiring dengan meningkatnya pengumpulan zakat, Arifin mengatakan pihaknya mencatat penyaluran zakat untuk berbagai program pengentasan kemiskinan.

Sepanjang 2019, kata dia, BAZNAS pusat menyalurkan dana zakat sebesar 91,75 persen dan telah membantu 755.536 mustahik. Itu artinya pengelolaan zakat dilaksanakan dengan sangat efektif.

Dirut BAZNAS mengatakan pihaknya melalui program yang dirancang hingga kini telah melahirkan 349 Warung Z-Mart, enam unit lembaga keuangan BAZNAS Microfinance Desa (BMD), empat lumbung pangan, 18 balai ternak dan 103 titik Zakat Community Development (ZCD).

Sejumlah daerah, lanjut dia, kini telah memiliki Layanan Aktif BAZNAS dan BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) yang hadir membantu di tengah masyarakat yang membutuhkan.

Baca juga: BAZNAS kembangkan 500 retail mustahik
Baca juga: BAZNAS luncurkan asisten zakat digital Zavira