Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS Aboebakar Alhabsyi menilai latar belakang Irjen Pol. Nana Sudjana yang banyak menangani intelijen dan keamanan (intelkam) akan sangat bermanfaat untuk menjaga keamanan di Ibu Kota.
Oleh karena itu, dia menilai pengangkatan Irjen Pol. Nana Sudjana menjadi Kapolda Metro Jaya yang baru menggantikan posisi Irjen Pol. Gatot Eddy Pramono sangat tepat.
"Polda Metro memerlukan profil seperti Irjen Nana Surdjana yang tidak banyak bicara, tetapi banyak aksinya," kata Aboebakar dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Ia menilai profil Nana mirip dengan Kapolda Metro yang lama Gatot Eddy Pramono, yaitu kerjanya sangat taktis sehingga langkah yang diambil tidak menimbulkan kontroversi.
Menurut dia, Nana juga pernah dipercaya menjabat Direktur Intelkam Polda Metro Jaya, menjadi Analis Utama Tingkat III Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam) Polri, dan pernah memimpin Direktorat Intelkam Polda Jawa Tengah.
Baca juga: Pengamat: Penunjukkan Nana sebagai Kapolda Metro memenuhi syarat hukum
Baca juga: Legislator: Nana Sudjana mampu tangani tantangan keamanan Ibu Kota
Baca juga: Komisi III: Nana Sudjana matang pengalaman
"Kemudian beberapa kali menempati posisi di Baintelkam Polri, kemudian menjadi Direktur Intelkam Polda Jatim," ujarnya.
Aboebakar menilai apresiasi yang diberikan Gubernur NTB terhadap Irjen Nana, salah satu bukti keberhasilan memimpin institusi dan menjalin hubungan dengan pemangku kepentingan.
Menurut dia, Nana memiliki profil yang dapat berkomunikasi dengan baik kepada seluruh pihak sehingga sangat cocok memimpin Polda Metro karena Jakarta dihuni banyak pihak dengan berbagai dinamikanya.
"Kapolri Jenderal Idham Aziz tidak salah pilih menunjuk Irjen Nana sebagai Kapolda Metro," katanya.
Ia berharap Nana dapat melanjutkan program Gatot sebelumnya karena kerja-kerja bagus dari kapolda sebelumnya harus dilanjutkan dan disertai dengan inovaai baru yang dibutuhkan.
Anggota DPR: Latar belakang Nana bermanfaat jaga keamanan Jakarta
26 Desember 2019 19:00 WIB
Politikus Partai Keadilan Sejahtera Aboebakar Alhabsyi pada diskusi "Dialektika Demokrasi: Gerindra Gabung Ancaman Koalisi?" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (25-7-2019). ANTARA/Riza Harahap
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019
Tags: