Bupati Kubu Raya berani pegang kabel bertegangan 20.000 volt
26 Desember 2019 13:29 WIB
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan saat memegang kabel bertegangan tinggi pada kegiatan Gelar Pasukan dan Peralatan Bakti Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) di halaman PT PLN (Persero) UIW Kalimantan Barat di Jalan Adi Sucipto Kubu Raya, Kamis 926/12/2019). ANTARA/Rendra Oxtora
Pontianak (ANTARA) - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan dengan pakaian pengaman khusus melakukan aksi memegang kabel bertegangan tinggi 20.000 volt.
Aksi Muda Mahendrawan tersebut dilakukan dalam kegiatan Gelar Pasukan dan Peralatan Bakti Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) di halaman PT PLN (Persero) UIW Kalimantan Barat di Jalan Adi Sucipto Kubu Raya, Kamis.
Gelar Pasukan menjadi ajang unjuk kesiapan PLN dalam melayani masyarakat terkait keandalan pasokan listrik. Memastikan kebenaran kesiapan tersebut, Bupati Muda Mahendrawan melakukan aksi mengejutkan, yakni mencoba memegang kabel ketegangan listrik 20.000 volt.
Dengan mengenakan pakaian khusus dan didampingi seorang petugas teknis, ia menaiki mobil skylift crane. Selanjutnya tanpa ragu menyentuh kabel listrik bertegangan tinggi tersebut. Aksi Muda ini tak pelak mengundang aplaus dari seluruh peserta gelar pasukan dan jajaran PLN yang ada.
"Apel hari ini merupakan momentum yang baik untuk mengetahui kesiapan PLN dalam melayani masyarakat, khususnya pada sisi keandalan pasokan listrik," kata Muda saat menyampaikan sambutan.
Ia menuturkan, listrik menjadi faktor penting khususnya di momen Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2020. Karena itu, dirinya berharap seluruh jajaran PLN, pemerintah, dan pihak-pihak terkait terus membangun komunikasi. Sekaligus mewaspadai gejala-gejala yang berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat. Ia menyebut apel PDKB bermanfaat untuk memperbaharui semangat dan dedikasi memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.
"Harapan itu akan terwujud jika di dalam diri kita tertanam motivasi kerja dan terpatri komitmen untuk selalu melakukan yang terbaik bagi masyarakat dan pelanggan," tuturnya.
Muda menyebut PLN sebagai perusahaan yang mengedepankan profesionalitas dan pelayanan publik. Dirinya mengapresiasi PLN karena telah membentuk "pasukan khusus" yang telah terlatih melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian komponen infrastruktur listrik dengan keadaan yang sedang bertegangan.
Hal itu, menurutnya, merupakan bentuk komitmen PLN dalam menjaga keandalan suplai listrik bagi masyarakat.
Menurutnya, konsep yang tertanam dalam tim PDKB ini juga membutuhkan kedisiplinan dan mengedepankan konsep zero accident, patuh pada SOP, keutamaan tim kerja, dan tentunya profesionalisme kerja.
"Saya berharap para anggota tim untuk selalu profesional, disiplin, dan berdedikasi tinggi dengan berorientasi pada pengabdian terhadap masyarakat," kata Muda.
Ditanya tentang aksinya menyentuh kabel bertegangan 20 ribu volt, Muda menyebut hal itu bukan untuk gagah-gagahan. Selain dapat mengetahui langsung kesiapan PLN, ia mengaku semakin paham apa yang dirasakan para petugas PLN di lapangan.
"Bekerja seperti ini tantangannya luar biasa. Sehingga ini benar-benar menjadi pengabdian dan bentuk kepasrahan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena ini kan memang risikonya cukup tinggi," sebutnya.
Muda mengaku perasaannya datar saja saat menyentuh kabel bertegangan. Sebab dirinya merasa yakin dengan niat dan cara yang benar, maka pekerjaan berisiko tinggi dapat dilakukan dengan baik. Terlebih PLN, menurut dia, punya kualitas kesiapan peralatan yang ditunjang sumber daya manusia yang mumpuni.
"Saya yakin sekali dan Alhamdulillah bisa langsung naik ke tegangan 20 ribu volt dan biasa saja. Tidak ada berdebar-debar. Denyut jantungnya tetap sama. Saya berimajinasi sebagai pekerja, yang dipikirkan adalah rumah-rumah warga di kampung akan terang dan membayangkan rakyat bisa menikmati listrik. Nah, kalau itu yang dibayangkan, maka spirit pelayanan akan kuat," katanya.
Aksi Muda Mahendrawan tersebut dilakukan dalam kegiatan Gelar Pasukan dan Peralatan Bakti Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) di halaman PT PLN (Persero) UIW Kalimantan Barat di Jalan Adi Sucipto Kubu Raya, Kamis.
Gelar Pasukan menjadi ajang unjuk kesiapan PLN dalam melayani masyarakat terkait keandalan pasokan listrik. Memastikan kebenaran kesiapan tersebut, Bupati Muda Mahendrawan melakukan aksi mengejutkan, yakni mencoba memegang kabel ketegangan listrik 20.000 volt.
Dengan mengenakan pakaian khusus dan didampingi seorang petugas teknis, ia menaiki mobil skylift crane. Selanjutnya tanpa ragu menyentuh kabel listrik bertegangan tinggi tersebut. Aksi Muda ini tak pelak mengundang aplaus dari seluruh peserta gelar pasukan dan jajaran PLN yang ada.
"Apel hari ini merupakan momentum yang baik untuk mengetahui kesiapan PLN dalam melayani masyarakat, khususnya pada sisi keandalan pasokan listrik," kata Muda saat menyampaikan sambutan.
Ia menuturkan, listrik menjadi faktor penting khususnya di momen Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2020. Karena itu, dirinya berharap seluruh jajaran PLN, pemerintah, dan pihak-pihak terkait terus membangun komunikasi. Sekaligus mewaspadai gejala-gejala yang berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat. Ia menyebut apel PDKB bermanfaat untuk memperbaharui semangat dan dedikasi memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.
"Harapan itu akan terwujud jika di dalam diri kita tertanam motivasi kerja dan terpatri komitmen untuk selalu melakukan yang terbaik bagi masyarakat dan pelanggan," tuturnya.
Muda menyebut PLN sebagai perusahaan yang mengedepankan profesionalitas dan pelayanan publik. Dirinya mengapresiasi PLN karena telah membentuk "pasukan khusus" yang telah terlatih melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian komponen infrastruktur listrik dengan keadaan yang sedang bertegangan.
Hal itu, menurutnya, merupakan bentuk komitmen PLN dalam menjaga keandalan suplai listrik bagi masyarakat.
Menurutnya, konsep yang tertanam dalam tim PDKB ini juga membutuhkan kedisiplinan dan mengedepankan konsep zero accident, patuh pada SOP, keutamaan tim kerja, dan tentunya profesionalisme kerja.
"Saya berharap para anggota tim untuk selalu profesional, disiplin, dan berdedikasi tinggi dengan berorientasi pada pengabdian terhadap masyarakat," kata Muda.
Ditanya tentang aksinya menyentuh kabel bertegangan 20 ribu volt, Muda menyebut hal itu bukan untuk gagah-gagahan. Selain dapat mengetahui langsung kesiapan PLN, ia mengaku semakin paham apa yang dirasakan para petugas PLN di lapangan.
"Bekerja seperti ini tantangannya luar biasa. Sehingga ini benar-benar menjadi pengabdian dan bentuk kepasrahan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena ini kan memang risikonya cukup tinggi," sebutnya.
Muda mengaku perasaannya datar saja saat menyentuh kabel bertegangan. Sebab dirinya merasa yakin dengan niat dan cara yang benar, maka pekerjaan berisiko tinggi dapat dilakukan dengan baik. Terlebih PLN, menurut dia, punya kualitas kesiapan peralatan yang ditunjang sumber daya manusia yang mumpuni.
"Saya yakin sekali dan Alhamdulillah bisa langsung naik ke tegangan 20 ribu volt dan biasa saja. Tidak ada berdebar-debar. Denyut jantungnya tetap sama. Saya berimajinasi sebagai pekerja, yang dipikirkan adalah rumah-rumah warga di kampung akan terang dan membayangkan rakyat bisa menikmati listrik. Nah, kalau itu yang dibayangkan, maka spirit pelayanan akan kuat," katanya.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: