BPBD Lebak dirikan tenda bagi korban pengungsi kebakaran
26 Desember 2019 11:46 WIB
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten mendirikan tenda pengungsi untuk korban kebakaran di Kecamatan Leuwidamar yang menghanguskan sebanyak 15 rumah milik warga setempat. (ANTARA)
Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten mendirikan tenda pengungsi untuk korban kebakaran di Kecamatan Leuwidamar yang menghanguskan sebanyak 15 rumah milik warga setempat.
"Kami mendirikan tenda itu untuk warga yang tempat kediamannya hangus terbakar hingga rata dengan tanah," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Banten, Kaprawi, di Lebak, Kamis.
Peristiwa kebakaran terjadi pukul 01.00 WIB dini hari dan masyarakat setempat memadamkan "si jago merah" itu dengan peralatan seadanya sebab bantuan dari kendaraan pemadam kebakaran (damkar) milik pemerintah daerah cukup berjauhan.
Kebakaran itu diduga akibat korsleting listrik dan kini masih dalam penyelidikan petugas.
Baca juga: Memasuki kemarau, BPBD Lebak-Banten imbau warga waspada kebakaran
Beruntung, kata dia, kebakaran itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun diperkirakan warga kehilangan sebanyak 15 rumah dan di antaranya 14 rumah mengalami rusak berat, dan satu rusak ringan.
Masyarakat yang menjadi korban kebakaran itu tercatat 16 kepala keluarga (KK) dengan 60 jiwa.
Namun, di antaranya juga beberapa kendaraan roda dua rusak akibat kebakaran.
"Kami belum bisa memastikan kerugian akibat kebakaran itu, karena masih dilakukan pendataan," katanya menjelaskan.
Menurut dia, BPBD Lebak juga menyalurkan bantuan bahan pokok untuk warga yang menjadi korban kebakaran.
Bantuan itu antara lain beras, lauk pauk, makanan siap saji, minyak goreng, gula, dan lainnya.
Penyaluran bantuan logistik dan pendirian tenda tersebut untuk mengurangi risiko kebencanaan, agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material cukup besar.
"Kami terus menyalurkan logistik dan mendirikan dapur umum," katanya.
Baca juga: Satu keluarga di Lebak meninggal akibat kebakaran
Sejumlah masyarakat korban kebakaran mengaku bingung setelah rumah milik mereka hangus hingga rata dengan tanah.
"Kami merasa kesulitan untuk kembali membangun rumah yang terbakar itu karena tidak memiliki uang. Kami berharap pemerintah maupun dermawan dapat membantu pembangunan rumah warga itu," kata Amir, warga Desa Bojongmenteng Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.
"Kami mendirikan tenda itu untuk warga yang tempat kediamannya hangus terbakar hingga rata dengan tanah," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Banten, Kaprawi, di Lebak, Kamis.
Peristiwa kebakaran terjadi pukul 01.00 WIB dini hari dan masyarakat setempat memadamkan "si jago merah" itu dengan peralatan seadanya sebab bantuan dari kendaraan pemadam kebakaran (damkar) milik pemerintah daerah cukup berjauhan.
Kebakaran itu diduga akibat korsleting listrik dan kini masih dalam penyelidikan petugas.
Baca juga: Memasuki kemarau, BPBD Lebak-Banten imbau warga waspada kebakaran
Beruntung, kata dia, kebakaran itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun diperkirakan warga kehilangan sebanyak 15 rumah dan di antaranya 14 rumah mengalami rusak berat, dan satu rusak ringan.
Masyarakat yang menjadi korban kebakaran itu tercatat 16 kepala keluarga (KK) dengan 60 jiwa.
Namun, di antaranya juga beberapa kendaraan roda dua rusak akibat kebakaran.
"Kami belum bisa memastikan kerugian akibat kebakaran itu, karena masih dilakukan pendataan," katanya menjelaskan.
Menurut dia, BPBD Lebak juga menyalurkan bantuan bahan pokok untuk warga yang menjadi korban kebakaran.
Bantuan itu antara lain beras, lauk pauk, makanan siap saji, minyak goreng, gula, dan lainnya.
Penyaluran bantuan logistik dan pendirian tenda tersebut untuk mengurangi risiko kebencanaan, agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material cukup besar.
"Kami terus menyalurkan logistik dan mendirikan dapur umum," katanya.
Baca juga: Satu keluarga di Lebak meninggal akibat kebakaran
Sejumlah masyarakat korban kebakaran mengaku bingung setelah rumah milik mereka hangus hingga rata dengan tanah.
"Kami merasa kesulitan untuk kembali membangun rumah yang terbakar itu karena tidak memiliki uang. Kami berharap pemerintah maupun dermawan dapat membantu pembangunan rumah warga itu," kata Amir, warga Desa Bojongmenteng Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: