Padang, (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumatera Barat (Sumbar) masih memeriksa sampel air laut di perairan Padang yang berwarna hijau beberapa waktu lalu.

"Sebelumnya telah diturunkan tim untuk memeriksa dan mengambil sampel ke lokasi, saat ini masih menunggu hasilnya," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar Siti Aisyah, di Padang, Rabu.

Ia mengatakan pengujian sampel membutuhkan waktu dan melalui uji laboratorium.

Namun demikian, katanya, dari pengujian sejauh ini diketahui peristiwa yang ditengarai karena ledakan populasi alga itu mengurangi kadar oksigen terlarut di laut.

"Harusnya kadar oksigen terlarut (DO) normal di atas lima miligram per liter, namun saat diuji kadarnya hanya 4,15 miligram per liter," jelasnya.

Baca juga: LIPI ungkap bahaya ledakan populasi alga di ekosistem pesisir
Baca juga: Ikan di Teluk Ambon aman dikonsumsi setelah ledakan algae


Menurutnya kondisi itu bisa berdampak pada makhluk hidup yang lain di laut karena kurangnya pasokan oksigen.

Sementara angka kekeruhan air berada di angka 48,5 NTU. Tingginya angka kekeruhan akan menghalangi sinar matahari, mengganggu fotosintesis, dan oksigen yang dihasilkan menjadi sedikit.

Ia mengatakan pihaknya perlu menguji lebih lanjut dan menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk mencari tahu apa saja faktor yang mempengaruhi.

"Memang dikatakan peristiwa (air laut hijau) karena ledakan populasi alga, tapi tentu harus dikaji lebih lanjut apa yang memicu timbulnya alga tersebut," katanya.

Sebelumnya, air laut di perairan di Padang yang biasanya berwarna biru saat ini terlihat berwarna hijau layaknya air di kolam air tawar pada Senin (23/12).

"Kejadian ini sudah terjadi sekitar seminggu terakhir, dan hari ini hijaunya semakin pekat," kata salah seorang nelayan di Kelurahan Batang Kajai, Rusli (60) diwawancarai sebelumnya.

Baca juga: Pencemaran Laut di Indonesia Masih Tinggi
Baca juga: Akademisi sebut fenomena air laut warna hijau dipengaruhi faktor Iklim


Pantauan di pantai kawasan Batang Kajai dan Pasar Gaung, Padang, pada pukul 14.00 WIB air hijau terlihat secara kasat mata di permukaan air laut.

Ketika terkena pantulan cahaya matahari air terlihat berwarna kekuningan.

Menurut nelayan hijauanya warna air laut tersebut karena bermuatan lumut.

Tidak hanya di pinggir saja, lumut tersebut menurutnya tampak lebih banyak ke arah tengah laut.

Baca juga: DLH Sumbar turunkan tim ambil sampel air laut berwarna hijau
Baca juga: Warga keluhkan cemaran minyak di Perairan Pulau Belakangpadang
Baca juga: LIPI dorong riset isu pencemaran untuk ekosistem laut berkelanjutan