Jakarta (ANTARA) - Jelang tutup tahun, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh, Kamboja mempromosikan seni budaya, pariwisata dan perdagangan Tanah Air pada Festival Laut Tahunan ke-8 di Kampot, kota yang terkenal dengan duren dan ladanya.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja, Sudirman Haseng melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa Indonesia selalu mendapat undangan kehormatan dari Kementerian Pariwisata Kamboja, baik itu untuk pameran produk perdagangan maupun pertunjukan seni budaya Indonesia pada Sea Festival yang tahun ini menyandang tema “Clean City, Beautiful Bay, Healthy Tourism”.
Pada Sea Festival 2019 yang berlangsung pada 20-22 Desember dan dibuka Perdana Menteri Hun Sen itu, digelar berbagai kegiatan seperti pertunjukan musik dan tari, pameran makanan dan minuman serta pertandingan olah raga tradisional. Terdapat 461 booths dari berbagai propinsi di Kamboja, instansi pemerintah/swasta, UKM dan negara asing seperti Indonesia, Thailand, China, Vietnam.
Baca juga: Kedekatan budaya eratkan jalinan hubungan Indonesia-Kamboja
Baca juga: Menakar perkembangan dan peluang hubungan ekonomi Indonesia-Kamboja
Pihak Indonesia diwakilil oleh perusahaan dan distributor produk Indonesia di Kamboja seperti Kalbe International, Intermedica Co., Ltd., dan Indo Global Success Co., Ltd (IGS). Booth Indonesia dibanjiri oleh para pengunjung yang sangat antusias untuk mengenal lebih jauh produk yang dipamerkan, diantaranya minyak goreng Tropical, Indomie, Chitato, dan Ekstra Joss.
Disamping itu, terdapat investasi Indonesia di bidang real estate yaitu Kampong Dewa Resort yang turut berpartisipasi dalam Sea Festival 2019. Kampong Dewa Resort terletak di Sihanoukville, Provinsi Kampong Som yang diharapkan dapat meningkatkan hubungan kerja sama ekonomi RI-Kamboja dan people-to-people contacts. Berdasarkan catatan KBRI Phnom Penh, hingga saat ini terdapat sekitar 700 WNI yang bekerja di Kampong Dewa Resort khususnya di sektor perhotelan dan konstruksi.
Di bidang promosi seni budaya, Pusat Budaya Indonesia di Kamboja (Pusbudi) Nusantara menampilkan Tari Piring, Tari Toba dan Angklung yang mengiringi lagu Maumere dan lagu populer Kamboja, Oum Tuk pada acara Pembukaan dan Penutupan Sea Festival. Tim Pusbudi terdiri atas 20 anak muda Kamboja, para alumni Indonesia dari Kamboja hingga anak-anak Indonesia usia 5-10 tahun. Selain di panggung Festival, Tim Angklung Pusbudi juga tampil di depan booth KBRI yang disambut dengan meriah oleh kerumunan pengunjung.
Menteri Pariwisata Kamboja, Dr. Thong Khon mengapresiasi dukungan aktif KBRI Phnom Penh dan menyebutkan bahwa pertunjukan seni budaya Indonesia yang berwarna telah membuat Sea Festival 2019 menjadi lebih sukses dan menarik banyak pengunjung lokal dan asing.
Baca juga: Menilik perkembangan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Kamboja
Baca juga: Puan Maharani mengapresiasi Pagelaran Budaya 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Kamboja
Di sela – sela kegiatan Sea Festival, KBRI Phnom Penh juga telah melaksanakan pertemuan dengan Pejabat Kementerian Ekonomi dan Keuangan Kamboja serta perwakilan Kadin Kampot. Kamboja mengharapkan agar pihak Indonesia melalui KBRI Phnom Penh dapat turut mempromosikan Kampot serta berinvestasi di wilayah selatan Kamboja. Pemerintah Kerajaan Kamboja sedang berupaya untuk mengembangkan Propinsi Kampot dengan membangun sejumlah gedung-gedung bertingkat dan tempat rekreasi disepanjang sungai kota Kampot, serta pembangunan international river port dalam waktu dekat.
Menurut data Kementerian Pariwisata Kamboja, pada 2019, wilayah pesisir Kamboja diperkirakan akan menerima sekitar 1,3 juta wisatawan internasional dan 3.4 juta turis domestik. Dari Januari-November 2019, Kampot yang berjarak 148km dari Ibu Kota Phnom Penh, menerima 180 ribu turis asing (naik 10.28%) dan 1.4 juta turis lokal (meningkat 5.37%). Pada tahun 2020, wilayah pesisir diprediksi akan menerima 1,7 juta wisatawan internasional dan 3,5 juta wisatawan domestik. Sementara itu, pada tahun 2030 wilayah pesisir ditargetkan untuk menerima 4,5 juta wisatawan internasional dan 6 juta turis lokal. Kegiatan Sea Festival ini diselenggarakan setiap tahun sekali dengan tuan rumah bergantian antara 4 wilayah yang terletak di kawasan pesisir, yaitu Koh Kong, Preah Sihanouk, Kep, dan Kampot.
Indonesia akan terus berpartisipasi pada berbagai festival tahunan di Kamboja yang hingga saat ini selalu dihadiri oleh ratusan ribu pengunjung dan dibuka oleh Perdana Menteri Kamboja. Partisipasi ini utamanya untuk mempromosikan pariwisata Indonesia dan meningkatkan jumlah wisatawan Kamboja ke Indonesia.
Pada Januari-Oktober 2019, wisatawan Kamboja yang berkunjung ke Indonesia berjumlah 11.135 orang atau meningkat 56 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama yang berjumlah 7.111 orang.
Baca juga: Kedekatan bersejarah bantu kembangkan hubungan diplomatik Indonesia-Kamboja
Baca juga: Norodom Sihamoni hadiri peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Kamboja
KBRI Gelar Promosi Terpadu Akhir Tahun dalam Festival Laut di Kamboja
25 Desember 2019 10:17 WIB
PM Hun Sen berkunjung ke booth KBRI Phnom Penh didampingi oleh Menteri Pariwisata Kamboja, Dr. Thong Khon dan jajaran pejabat tinggi Kamboja. ANTARA/HO-KBRI Phnom Penm
Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: