Jakarta (ANTARA) - Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko mengatakan interaksi Arus Lintas Indonesia (Arlindo) dengan sistem atmosfera pada dasarnya ikut menentukan kondisi iklim global.

"Arlindo cukup berpengaruh sebab merupakan aliran massa air yang bergerak dari Samudra Pasifik ke Samudra Hindia di garis lintang rendah," ujar dia di Jakarta, Selasa.

Untuk mempelajari interaksi samudera dan atmosfer tersebut, tambah dia tentunya penting untuk melibatkan alat ataupun sarana yang memadai dan memang mampu mendukung riset tersebut.

Dalam hal ini LIPI terus memaksimalkan seluruh infrastruktur serta sumber daya manusia di instansi tersebut agar dapat dimanfaatkan oleh segala keperluan riset termasuk mempelajari Arlindo lebih dalam.

Baca juga: Riset TRIUMPH ungkap sumber daya hayati dan nonhayati Indonesia

"Untuk meneliti interaksi samudera dan atmosfer kita melibatkan Kapal Riset Baruna Jaya VIII sebab memang sarananya mendukung," sebutnya.

Apalagi, Kapal Riset Baruna Jaya VIII tersebut telah menjadi kapal penjelajah samudera dengan instrumentasi canggih. Bahkan selalu sedia setiap saat untuk menjelajah samudera terdalam di Indonesia dan sekitarnya.

Ia menegaskan terkait armada riset yang dimiliki LIPI tersebut, pihaknya selalu membuka ruang untuk seluruh peneliti di Indonesia dan luar negeri untuk menggunakannya termasuk kapal riset tersebut.

Menurutnya, hal itu disebabkan setiap kegiatan riset yang bertujuan atau berguna untuk menjawab berbagai topik fundamental dan bersifat keilmuan besar atau berpengaruh tentunya membutuhkan sarana yang cukup pula.

Baca juga: LIPI: 35 persen pekerja sektor informal tidak punya jaminan kesehatan

"Yang terpenting hasil risetnya dapat berguna bagi masyarakat luas," ujarnya.

Sebelumnya, LIPI melalui Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI melakukan eksplorasi Arlindo bersama The First Institute of Oceanography Tiongkok dan Departement of Atmospheric and Oceanic Science University of Maryland-Amerika Serikat sejak 18 November 2018.

Penutupan penelitian tersebut sekaligus penjelasan hasil riset akan digelar pada Selasa (24/12) di Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara.

Baca juga: Pakar LIPI jelaskan penanganan pertama gigitan ular