Bus Sriwijaya diduga tabrak beton sebelum terjun ke sungai
24 Desember 2019 10:34 WIB
Proses evakuasi seorang korban meninggal dunia pada kecelakaan maut Bus Sriwijaya di Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12). (ANTARA/HO/19)
Palembang (ANTARA) - Bus Sriwijaya jurusan Bengkulu-Palembang diduga menabrak beton sebelum terjun ke sungai di Liku Lematang, Desa Perahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Senin (24/12) tengah malam sekitar pukul 23.15 WIB.
Kapolres Pagaralam Dolly Gumara yang dihubungi dari Palembang, Selasa, mengatakan, berdasarkan olah TKP setelah kejadian terlihat ada jejak beton yang rusak tertabrak.
"Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat, kami langsung ke TKP semalam, kira-kira hanya berselang 10 menit setelah kejadian. Ada beton rusak, dan bus masuk ke jurang dengan keadaan miring," ungkap Dolly.
Baca juga: Daftar korban selamat dalam kecelakaan bus di Pagaralam
Ia mengatakan, sejauh ini hasil indentifikasi menunjukkan bahwa kecelakaan ini merupakan kecelakaan tunggal yang menyebabkan 24 orang meninggal dunia, dan 13 orang selamat.
"Korban selamat sudah dibawa ke RS Basemah, Kota Pagaralam, untuk mendapatkan perawatan luka-lukanya," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini Tim SAR gabungan, yakni tim Rescue Pos SAR Pagaralam, Polres Pagaralam, Satpol PP Kota Pagaralam, BPBD Kota Pagaralam, Tagana Kota Pagaralam masih mengevakuasi korban yang turut dibantu warga.
Baca juga: 13 Orang selamat dalam kecelakaan maut Bus Sriwijaya
Kemungkinan besar, Dolly mengatakan, korban bertambah karena tim akan terus menyisir beberapa lokasi seperti di dalam bus, di sungai, dan di bawah jurang.
Terkait jumlah penumpang, polisi masih mendalami mengingat terdata di PO Sriwijaya hanya 27 orang.
"Kemungkinan ada yang naik di perjalanan, ada yang bilang 50 orang, ada yang bilang 37 orang. Ini kami dalami terus," ucapnya.
Sementara itu berdasarkan informasi Basarnas, pada Selasa pagi, sekitar pukul 09.32 WIB ditemukan satu orang korban meninggal dunia sehingga total korban meninggal berjumlah 25 orang.
Baca juga: Bus jurusan Palembang-Bengkulu masuk jurang, 24 orang meninggal
Kapolres Pagaralam Dolly Gumara yang dihubungi dari Palembang, Selasa, mengatakan, berdasarkan olah TKP setelah kejadian terlihat ada jejak beton yang rusak tertabrak.
"Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat, kami langsung ke TKP semalam, kira-kira hanya berselang 10 menit setelah kejadian. Ada beton rusak, dan bus masuk ke jurang dengan keadaan miring," ungkap Dolly.
Baca juga: Daftar korban selamat dalam kecelakaan bus di Pagaralam
Ia mengatakan, sejauh ini hasil indentifikasi menunjukkan bahwa kecelakaan ini merupakan kecelakaan tunggal yang menyebabkan 24 orang meninggal dunia, dan 13 orang selamat.
"Korban selamat sudah dibawa ke RS Basemah, Kota Pagaralam, untuk mendapatkan perawatan luka-lukanya," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini Tim SAR gabungan, yakni tim Rescue Pos SAR Pagaralam, Polres Pagaralam, Satpol PP Kota Pagaralam, BPBD Kota Pagaralam, Tagana Kota Pagaralam masih mengevakuasi korban yang turut dibantu warga.
Baca juga: 13 Orang selamat dalam kecelakaan maut Bus Sriwijaya
Kemungkinan besar, Dolly mengatakan, korban bertambah karena tim akan terus menyisir beberapa lokasi seperti di dalam bus, di sungai, dan di bawah jurang.
Terkait jumlah penumpang, polisi masih mendalami mengingat terdata di PO Sriwijaya hanya 27 orang.
"Kemungkinan ada yang naik di perjalanan, ada yang bilang 50 orang, ada yang bilang 37 orang. Ini kami dalami terus," ucapnya.
Sementara itu berdasarkan informasi Basarnas, pada Selasa pagi, sekitar pukul 09.32 WIB ditemukan satu orang korban meninggal dunia sehingga total korban meninggal berjumlah 25 orang.
Baca juga: Bus jurusan Palembang-Bengkulu masuk jurang, 24 orang meninggal
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
Tags: