Jakarta (ANTARA) - "Cats" merupakan film yang diadaptasi dari salah satu pentas Broadway tersukses sekaligus terlama dengan judul yang sama di era 1980-an. "Cats" versi 2019 itu diarahkan oleh komposer Andrew Lloyd Webber.
Kisah "Cats" terinspirasi dari kumpulan puisi "Old Possum’s Book of Practical Cats" karya T.S. Elliot pada tahun 1939.
Puluhan tahun berlalu, "Cats" dibuat versi film layar lebar dengan format musikal yang digarap sutradara Tom Hooper dan penulis naskah Lee Hall.
Hooper dikenal melalui film yang diangkat dari buku dan pentas teater lainnya, "Les Miserables" yang memenangkan Piala Oscar pada 2013.
Film ini bermula dari seekor kucing bernama Victoria (Francesca Hayward) yang baru saja dibuang oleh pemiliknya. Ia kemudian bertemu teman-teman baru, yaitu kelompok kucing di London yang menamakan diri mereka sebagai Jellicles.
Beruntung, Victoria bertemu para Jellicles di malam yang tepat. Mereka tengah menuju "ritual" tiap tahunnya, yaitu memilih salah satu dari anggotanya untuk "terlahir kembali" dengan melewati Heaviside Layer.
Baca juga: Rebel Wilson susut 4 kg main di "Cats"
Baca juga: Balerina Francesca Hayward lompat dari seni panggung ke film "Cats"
Sesuai genrenya, film ini memiliki nyanyian dan tarian yang sangat dominan. Hooper memilih untuk memperkenalkan siapa saja karakter yang muncul melalui lagu dan koreografi, dengan sedikit dialog yang sifatnya langsung maupun naratif.
Tentu saja, bukan hal yang baru bagi film, apalagi film musikal untuk melakukan penceritaan dengan gaya seperti itu. Terlebih, Andrew Lloyd Webber dikenal sebagai sutradara pentas yang mengedepankan pengalaman teatrikal ketimbang cerita.
Hal inilah yang mungkin menjadi tantangan bagi Hooper yang bertugas memberikan pengalaman yang sama melalui layar lebar.
Film "Cats" agaknya terasa terlalu memaksakan semua hal untuk diceritakan melalui nyanyian dan tarian, sehingga hanya sedikit percakapan yang terjadi antartokoh, dan membuat penonton merasa kehilangan sesuatu dari film ini.
Akan tetapi, desain latar tempat hingga pencahayaan dan pewarnaan dalam film ini cukup memanjakan mata dan sesuai sebagai tempat bermain para tokoh kucing di dalamnya.
Lagu-lagu ikonis seperti "Memory" yang sedih, hingga "Jellicle Songs For Jellicle Cats" berhasil dibawakan bersama koreografi yang menyenangkan untuk disaksikan.
Lagu original terbaru "Beautiful Ghosts" yang dinominasikan di Golden Globes 2020 juga ikut memberikan warna baru untuk film ini. Dan tak diragukan lagi, film ini memiliki para pemain yang juga piawai dalam bernyanyi.
Baca juga: Balerina Francesca Hayward lompat dari seni panggung ke film "Cats"
Baca juga: Taylor Swift menyukai "keanehan" dalam film "Cats"
Bicara tentang tokoh, "Cats" bertaburkan pemain-pemain yang sudah tak asing lagi namanya baik di dunia seni peran maupun musik. Mulai dari Jennifer Hudson, James Corden, Judi Dech, Jason Derulo, Taylor Swift, Idris Elba, Ian McKellan, dan Rebel Wilson.
Tiap tokoh mengemban tugas masing-masing. Ada yang menjadi kucing lucu, kucing populer, kucing rakus, kucing bijaksana, hingga kucing licik.
Merupakan hal yang baru melihat para pemain tersebut untuk menyanyi, menari, dan berakting bersamaan dan tak jarang berada dalam satu bingkai, yang lagi-lagi, minim dialog.
Cukup disayangkan karena penonton kurang bisa diajak untuk mengenal lebih jauh ikatan antartokoh melalui percakapan yang juga bisa memperkuat cerita, baik secara emosi maupun alur.
Sejak dirilisnya trailer film beberapa bulan lalu, "Cats" terlihat menawarkan perbedaan dari pentas teater originalnya.
Pada pentas Broadway, para pemain hanya mengenakan kostum dan riasan kucing, serta latar (set) asli. Sementara dalam film, para pemain ditunjang dengan elemen CGI.
Baca juga: Netizen murka aktris kulit hitam perankan kucing putih di "Cats"
Baca juga: Trailer film "Cats" yang dibintangi Taylor Swift dirilis
Penggunaan CGI mendapatkan beragam reaksi, tergantung bagaimana penonton melihat hal tersebut dari sudut pandangnya.
Dari sisi teknologi efek visual, ini merupakan hal yang baru di dunia film. Namun di sisi lain, terdapat pendapat yang menganggap penggunaan CGI ini tidak terlalu cocok.
Meskipun menuai beragam opini, "Cats" masuk ke dalam daftar pendek di ajang Academy Awards 2020 untuk kategori Efek Visual (Visual Effect). Kucing-kucing ini akan bersaing dengan film lainnya seperti "Alita: Battle Angel", "The Lion King", hingga "Avengers: Endgame" dan "Star Wars: The Rise of Skywalker".
Secara keseluruhan, "Cats" memiliki pendekatan, bahkan kesan yang berbeda di tiap penonton. Bagi penikmat drama musikal maupun penonton yang ingin mencoba sensasi film dengan banyak nyanyian serta tarian indah, film ini mungkin bisa menjadi tontonan yang menarik.
"Cats" yang dirilis sebagai film drama musikal keluarga untuk semua umur, dapat menjadi opsi sebagai tontonan di musim liburan Natal dan tahun baru yang identik dengan nyanyian dan keajaiban.
Baca juga: "The Rise of Skywalker" diprediksi raup 195 juta dolar pekan ini
Baca juga: Tujuh film Korea yang ramai dibicarakan sepanjang 2019
Baca juga: Aktor Ha Jung-woo hadirkan unsur khusus di film "Ashfall"
Resensi film
"Cats" minim dialog, kisahkan kucing "Jellicles" lewat lagu dan tarian
Oleh Arnidhya Nur Zhafira
24 Desember 2019 09:38 WIB
Cuplikan film "Cats" (2019). (ANTARA/HO/Universal)
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019
Tags: