Jakarta (ANTARA) - Lima anggota tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri memeriksa menara Based Transmitter Station atau BTS milik RRI yang roboh pada Minggu (22/12).

Menara BTS RRI yang terletak di Jalan Antena 7, Radio Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, roboh menimpa sejumlah bangunan termasuk masjid dan satu bajaj. Saat kejadian situasi sedang hujan.

Kapolsek Kebayoran Baru, Kompol Jimmy Samma mengatakan anggota Puslabfor diturunkan untuk membantu mengidentifikasi penyebab menara BTS RRI tersebut roboh.

"Sesuai klasifikasinya untuk mencari tau penyebab robohnya tower ini karena apa ya Puslabfor Mabes, karena harus periksa besi-besinya itu," kata Jimmy.

Jimmy mengatakan anggota tim Puslabfor telah melakukan pemeriksaan sejak kejadian Minggu (22/12) dan dilanjutkan lagi hari ini. Pemeriksaan yang dilakukan seperti mengambil dokumentasi dan barang bukti lainnya.

Selama masa pemeriksaan tersebut, polisi telah memasang garis polisi di sekitar lokasi robohnya menara BTS RRI tersebut. Sementara evakuasi belum dapat dilakukan sampai pemeriksaan Puslabfor selesai dilaksanakan.

"Evakuasi setelah pemeriksaan, kita tunggu dulu," kata Jimmy.

Baca juga: Wali kota imbau pemilik BTS intensif lakukan pengecekan
Baca juga: BTS RRI roboh di Kebayoran Baru timpa masjid dan bajaj


Sementara itu, Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matalli memastikan warga yang terkena musibah menara BTS RRI roboh sudah mendapatkan penanganan baik bantuan medis maupun bantuan lainnya.

"Korban rata-rata karyawan RRI, jadi RRI yang pegang. Yang luka juga sudah mulai kerja lagi, jadi sudah diperhatikan oleh internal RRI," kata Marullah.

Terkait evakuasi bangkai menara, Marullah mengatakan proses pengangkatan kerangka besi tersebut dilakukan oleh internal RRI.

"Untuk pengangkatan tidak melibatkan teman-teman dari lingkup pemprov maupun pemkot. Nanti dipimpin langsung oleh RRI," kata Marullah.