Kepala BNPB Doni Monardo di Padang, Senin mengatakan persoalan bencana alam tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, akan tetapi merupakan tanggung jawab bersama termasuk masyarakat setempat.
Ia menyampaikan itu saat rapat koordinasi membangun kesadaran masyarakat secara kolektif dalam pengurangan risiko bencana banjir dan banjir bandang serta peresmian shalter INA-TEWS dan Operasional Eews Provinsi Sumbar.
"Untuk itu kesadaran kolektif harus dibangun karena kita semua harus menjaga alam ini," ujar dia.
Baca juga: BNPB imbau kegiatan di luar ruang pertimbangkan pantauan cuaca
Baca juga: BNPB siapkan dana siap pakai Rp850 miliar antisipasi bencana alam
Kemudian menurutnya sumber kerusakan alam ini berasal dari dua bagian yakni dari kerusakan ekosistem dan pola perilaku manusia.
"Kerusakan alam ini juga disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri," katanya.
Sehingga untuk mencegah ulah para pelaku yang tidak bertanggung jawab tersebut tidak bisa jika hanya mengharapkan aparat penegak hukum saja karena akan mengalami kesulitan di lapangan.
"Sanksi penjara tidak mempan untuk mereka, setelah di penjara mereka pasti akan berbuat lagi," ujarnya.
Baca juga: BNPB dukung konservasi alam untuk keberlanjutan lingkungan
Baca juga: Kepala BNPB : "Katong jaga alam, alam jaga Katong"
"Dengan demikian kesadaran masyarakat akan muncul, jika kesadaran sudah muncul maka tidak akan ada lagi pelaku kerusakan yang kita temukan," katanya.
Ia juga berharap adanya kerja sama dan keberanian dari masyarakat untuk mengatakan ke pihak manapun yang melakukan kerusakan terhadap alam Minangkabau.
Semoga Sumatera Barat mampu menjadi contoh bagi provinsi lain tentang potensi alam yang dimiliki, katanya.
"Karena berdasarkan falsafahnya alam takambang menjadi guru," ujarnya.
Baca juga: BNPB: banjir Sentani akibat alam dan manusia
Baca juga: Kepala BNPB ajak masyarakat peduli lingkungan
Baca juga: BNPB: banjir Sentani akibat alam dan manusia
Baca juga: Kepala BNPB ajak masyarakat peduli lingkungan