Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berharap kerjasama pemerintah daerah dan operator telekomunikasi dalam membangun infrastruktur jaringan di Indonesia.

"Pembangunan fisik fiber optik membutuhkan pekerjaan fisik bersama-sama Pemda dan pusat, dan operator seluler," ujar Direktur Pos Direktorat Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (PPI) Kominfo, Ikhsan Baidrus, dalam "Forum Diskusi Telematika Akhir Tahun 2019" di Jakarta, Senin.

Kerjasama tersebut diharap dapat mempermudah pembangunan infrastruktur, termasuk dalam hal pajak. Lebih lanjut, Ikhsan mengatakan kerjasama itu untuk mendorong percepatan layanan fixed broadband.

Kominfo menargetkan 60 persen kecamatan tersambung fiber optic sampai dengan tahun 2024. Selanjutnya, melalui program pendampingan, 30 persen rumah tangga nasional ditargetkan telah dijangkau layanan fixed broadband.

Untuk mendukung kawasan prioritas, Kominfo menargetkan 10 destinasi wisata prioritas tersambung layanan pita lebar sampai tahun 2024. Kominfo juga bertekad untuk menyediakan spektrum frekuensi sebanyak 1310MHz sampai dengan 2024.

Menurut Ikhsan, mengutip riset ITU tahun 2018, peningkatan 1 persen adopsi teknologi atau digitalisasi berkontribusi terhadap meningkatnya GDP sebanyak 13,31 persen.

Oleh karena itu, Kominfo mendorong pertumbuhan ekonomi digital tidak hanya secara fisik, tapi juga membangun literasi dan keahlian digital di antara para pelaku.

"Kominfo punya digital talent schoolarship, berbagai kegiatan yang memanfaatkan infrastruktur digital. Kita akan lihat evaluasi, badan litbang yang jadi ujungnya," ujar Ikhsan.



Baca juga: Tiktok siap penuhi PP 71 agar tak terkena denda

Baca juga: Tiga alasan Indonesia belum pakai jaringan 5G menurut Menkominfo

Baca juga: Kominfo harapkan perlahan operator tinggalkan 2G