"Saat ini proses pembuatannya sudah 90 persen rampung," kata panitia perayaan Natal Gereja Santo Yoseph Matraman, Marcus Jumari di Jakarta, Senin sore.
Diorama berukuran 6x3 meter per segi itu dibangun menggunakan bahan baku kertas koran, bambu hingga peti kayu buah.
Marcus bersama 25 petugas menyusun barang bekas tersebut menjadi diorama gua yang menjadi tempat kelahiran Yesus Kristus.
Gua tersebut dibuat menggunakan kerangka 30 kotak kayu buah yang ditempel sekitar 1.000 buntalan kertas koran serupa batu koral hitam.
"Kita juga menggunakan bambu sebagai penyangga gua," katanya.
Pada sisi diorama tampak tumpukan 100 botol plastik air mineral bekas yang disusun menyerupai pohon cemara setinggi 2 meter.
Botol tersebut diisi air bening yang diberi pewarna hijau, kuning dan merah.
Baca juga: Polres Metro Jakarta Barat intensifkan pengamanan 186 gereja
Baca juga: Personel Polda Metro mulai ditempatkan di gereja
"Tinggal bikin pohon natal ini saja. Mudah-mudahan besok sudah siap," katanya.Baca juga: Polres Metro Jakarta Barat intensifkan pengamanan 186 gereja
Baca juga: Personel Polda Metro mulai ditempatkan di gereja
Barang bekas itu dikumpulkan panitia dari sekitar 2.500 jemaat yang rutin beribadah di gereja sejak sebulan terakhir.
"Barang bekas dari jemaat yang terkumpul kita bikin diorama biar tidak jadi sampah lagi," katanya.
Diorama yang terletak di sisi altar gereja itu akan menjadi ikon perayaan Natal 2019 bagi umat yang merayakan.