IHSG menguat seiring apresiasi pasar terhadap implementasi B30
23 Desember 2019 16:57 WIB
Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (13/12/2019). ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc. (ANTARA/RENO ESNIR)
Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin sore ditutup menguat seiring apresiasi pasar terhadap percepatan implementasi B30 oleh pemerintah.
IHSG ditutup menguat 21,54 poin atau 0,34 persen ke posisi 6.305,91. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 3,3 poin atau 0,32 persen menjadi 1.021,62.
Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Senin, mengatakan, Desember adalah bulan yang "bullish" bagi IHSG karena mendapatkan katalis positif dari aksi "window dressing" maupun fenomena "Santa Claus rally". Apalagi penguatan IHSG ini telah terjadi sejak 29 November lalu.
Baca juga: Jelang libur Natal, IHSG dibuka menguat
"Di sisi lain, stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan memberikan efek positif bagi meningkatnya kepercayaan para pelaku pasar untuk masuk ke pasar modal," ujar Nafan.
Bahkan, lanjutnya, para pelaku pasar sangat mengapresiasi Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan dalam rangka mendukung stimulus pertumbuhan ekonomi nasional.
"Selain itu, para pelaku pasar juga mengapresiasi langkah Jokowi untuk mempercepat implementasi B30 untuk meningkatkan ketahanan energi dalam negeri, mengurangi ketergantungan impor minyak, serta demi mengurangi tekanan pada CAD," kata Nafan.
Baca juga: IHSG Senin pagi dibuka naik 25,3 poin
Sementara dari perkembangan global, pasar sangat mengapresiasi gencatan tarif antara AS versus China dan meredanya sentimen perang dagang.
Kemudian, sentimen global lainnya yaitu melemahnya pengaruh negatif dari rezim proteksionisme, dukungan kuat dari para senator AS terhadap Presiden AS Donald Trump untuk menghadapi proses pemakzulan dari Partai Demokrat, serta berkurangnya sentimen no deal Brexit.
Dibuka menguat, IHSG sempat terkoreksi sekitar dua jam pada sesi pertama perdagangan. IHSG kemudian kembali ke zona hijau dan terus menguat hingga penutupan perdagangan saham.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual beli bersih atau "net foreign buy" sebesar Rp420,83.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 434.639 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,42 miliar lembar saham senilai Rp11,21 triliun. Sebanyak 175 saham naik, 213 saham menurun, dan 166 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia antara lain indeks Nikkei menguat 4,48 poin atau 0,02 persen ke 23.821,11, indeks Hang Seng menguat 35,06 poin atau 0,13 persen ke 27.906,41, dan indeks Straits Times menguat 1,61 poin atau 0,05 persen ke posisi 3.214.
IHSG ditutup menguat 21,54 poin atau 0,34 persen ke posisi 6.305,91. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 3,3 poin atau 0,32 persen menjadi 1.021,62.
Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Senin, mengatakan, Desember adalah bulan yang "bullish" bagi IHSG karena mendapatkan katalis positif dari aksi "window dressing" maupun fenomena "Santa Claus rally". Apalagi penguatan IHSG ini telah terjadi sejak 29 November lalu.
Baca juga: Jelang libur Natal, IHSG dibuka menguat
"Di sisi lain, stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan memberikan efek positif bagi meningkatnya kepercayaan para pelaku pasar untuk masuk ke pasar modal," ujar Nafan.
Bahkan, lanjutnya, para pelaku pasar sangat mengapresiasi Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan dalam rangka mendukung stimulus pertumbuhan ekonomi nasional.
"Selain itu, para pelaku pasar juga mengapresiasi langkah Jokowi untuk mempercepat implementasi B30 untuk meningkatkan ketahanan energi dalam negeri, mengurangi ketergantungan impor minyak, serta demi mengurangi tekanan pada CAD," kata Nafan.
Baca juga: IHSG Senin pagi dibuka naik 25,3 poin
Sementara dari perkembangan global, pasar sangat mengapresiasi gencatan tarif antara AS versus China dan meredanya sentimen perang dagang.
Kemudian, sentimen global lainnya yaitu melemahnya pengaruh negatif dari rezim proteksionisme, dukungan kuat dari para senator AS terhadap Presiden AS Donald Trump untuk menghadapi proses pemakzulan dari Partai Demokrat, serta berkurangnya sentimen no deal Brexit.
Dibuka menguat, IHSG sempat terkoreksi sekitar dua jam pada sesi pertama perdagangan. IHSG kemudian kembali ke zona hijau dan terus menguat hingga penutupan perdagangan saham.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual beli bersih atau "net foreign buy" sebesar Rp420,83.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 434.639 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,42 miliar lembar saham senilai Rp11,21 triliun. Sebanyak 175 saham naik, 213 saham menurun, dan 166 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia antara lain indeks Nikkei menguat 4,48 poin atau 0,02 persen ke 23.821,11, indeks Hang Seng menguat 35,06 poin atau 0,13 persen ke 27.906,41, dan indeks Straits Times menguat 1,61 poin atau 0,05 persen ke posisi 3.214.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: