Polda Riau hibahkan rumah kepada istri Brimob gugur di Papua
22 Desember 2019 14:25 WIB
Kapolda Riau Inspektur Jenderal Polisi Agung Setya Imam Effendi menyerahkan secara simbolis satu unit rumah kepada keluarga Bripka Anumerta Hendra Saut Parulian Sibarani yang gugur saat melaksanakan pengamanan di Papua. ANTARA/HO-Humas Polda Riau
Pekanbaru (ANTARA) - Kepolisian Daerah Riau menyerahkan sebuah rumah kepada Hotmaida Sinaga, istri Brigadir Kepala Anumerta Hendra Saut Parulian Sibarani personel Brigade Mobil Polda Riau yang gugur saat menjalankan tugas pengamanan di Papua.
Kapolda Riau Inspektur Jenderal Polisi Agung Setya Imam Effendi memberikan secara simbolis rumah kepada keluarga korban sebelum pemakaman Bripka Anumerta Hendra di Pekanbaru, Minggu pagi.
"Tali asih sebuah rumah untuk keluarga," kata jenderal bintang dua itu saat dikonfirmasi wartawan di Pekanbaru.
Baca juga: Ratusan personel Polda Riau antar pemakaman Brimob gugur di Papua
Hendra merupakan personel Brigade Mobil Polda Riau yang gugur saat melaksanakan pengamanan di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Hendra, tergabung dalam Operasi Aman Nusa I di Bumi Cenderawasih, Papua sejak Agustus 2019.
Hendra yang merupakan anak kedua dari tujuh bersaudara pasangan Lasto Sibarani dan Masdelina Boru Munthe gugur pada tanggal 18 Desember 2019.
Kepulangan Hendra untuk selamanya itu meninggalkan seorang istri, Hotmaida Sinaga.
Keluarga Hendra jauh dari kata mapan. Rumah orang tuanya bahkan hanya berdinding papan yang terletak di kawasan padat permukiman. Tekad Hendra kuat mematahkan ketakutan orang tuanya untuk masuk polisi akibat keterbatasan ekonomi.
Baca juga: Lima terduga penyerangan anggota Brimob di Yahukimo ditangkap
"Kita tahu semangat dan dedikasinya yang bersangkutan sungguh luar biasa bagi kita semua. Inspirasi kita semua yang masih aktif ini untuk (melakukan) lebih dari yang bersangkutan," kata Agung melanjutkan.
Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Pol. Sunarto berharap bantuan yang tidak seberapa dibandingkan dengan pengorbanan Hendra itu dapat sedikit meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.
Pada Minggu pagi ini, atau 3 hari sebelum perayaan Natal, Hendra dimakamkan. Prosesi pemakaman secara militer dilakukan di Taman Makam Pahlawan Pekanbaru.
Agung bersama ratusan personelnya mengantar Brigadir Kepala (Anumerta) Hendra Saut Parulian Sibarani ke tempat peristirahatan terakhirnya itu.
Iring-iringan yang melibatkan para perwira tinggi polisi, perwira menengah, dan bintara dimulai dari Markas Polda Riau ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Dharma Jalan Jenderal Soedirman, Kota Pekanbaru, Minggu pagi.
Baca juga: Polda Riau usulkan kenaikan pangkat Brimob gugur di Papua
Baca juga: Brimob tewas di Papua disemayamkan di rumah orangtuanya di Pekanbaru
Brigadir Hendra merupakan anggota Ton 4 Ki 1 Yon A Pelopor Brimob Polda Riau tergabung dalam Ops Aman Nusa I Brimob Polda Riau BKO Polda Papua.
Korban berangkat ke Papua pada bulan Agustus 2019. Brigadir Hendra lahir di Batam, Provinsi Kepulauan Riau, 24 Oktober 1986.
Hendra kemudian mendapat penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi menjadi bripka anumerta.
Penganiayaan terhadap Brigadir Hendra terjadi di Mapolres Yahukimo, Rabu (18/12) sekitar pukul 11.23 WIT.
Selain Brigadir Hendra, sekelompok warga juga menganiaya anggota Polres Yahukimo Bripda Agustinus Nabu (19) dan Nikolaus Ribo Situr (31).
Kapolda Riau Inspektur Jenderal Polisi Agung Setya Imam Effendi memberikan secara simbolis rumah kepada keluarga korban sebelum pemakaman Bripka Anumerta Hendra di Pekanbaru, Minggu pagi.
"Tali asih sebuah rumah untuk keluarga," kata jenderal bintang dua itu saat dikonfirmasi wartawan di Pekanbaru.
Baca juga: Ratusan personel Polda Riau antar pemakaman Brimob gugur di Papua
Hendra merupakan personel Brigade Mobil Polda Riau yang gugur saat melaksanakan pengamanan di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Hendra, tergabung dalam Operasi Aman Nusa I di Bumi Cenderawasih, Papua sejak Agustus 2019.
Hendra yang merupakan anak kedua dari tujuh bersaudara pasangan Lasto Sibarani dan Masdelina Boru Munthe gugur pada tanggal 18 Desember 2019.
Kepulangan Hendra untuk selamanya itu meninggalkan seorang istri, Hotmaida Sinaga.
Keluarga Hendra jauh dari kata mapan. Rumah orang tuanya bahkan hanya berdinding papan yang terletak di kawasan padat permukiman. Tekad Hendra kuat mematahkan ketakutan orang tuanya untuk masuk polisi akibat keterbatasan ekonomi.
Baca juga: Lima terduga penyerangan anggota Brimob di Yahukimo ditangkap
"Kita tahu semangat dan dedikasinya yang bersangkutan sungguh luar biasa bagi kita semua. Inspirasi kita semua yang masih aktif ini untuk (melakukan) lebih dari yang bersangkutan," kata Agung melanjutkan.
Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Pol. Sunarto berharap bantuan yang tidak seberapa dibandingkan dengan pengorbanan Hendra itu dapat sedikit meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.
Pada Minggu pagi ini, atau 3 hari sebelum perayaan Natal, Hendra dimakamkan. Prosesi pemakaman secara militer dilakukan di Taman Makam Pahlawan Pekanbaru.
Agung bersama ratusan personelnya mengantar Brigadir Kepala (Anumerta) Hendra Saut Parulian Sibarani ke tempat peristirahatan terakhirnya itu.
Iring-iringan yang melibatkan para perwira tinggi polisi, perwira menengah, dan bintara dimulai dari Markas Polda Riau ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Dharma Jalan Jenderal Soedirman, Kota Pekanbaru, Minggu pagi.
Baca juga: Polda Riau usulkan kenaikan pangkat Brimob gugur di Papua
Baca juga: Brimob tewas di Papua disemayamkan di rumah orangtuanya di Pekanbaru
Brigadir Hendra merupakan anggota Ton 4 Ki 1 Yon A Pelopor Brimob Polda Riau tergabung dalam Ops Aman Nusa I Brimob Polda Riau BKO Polda Papua.
Korban berangkat ke Papua pada bulan Agustus 2019. Brigadir Hendra lahir di Batam, Provinsi Kepulauan Riau, 24 Oktober 1986.
Hendra kemudian mendapat penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi menjadi bripka anumerta.
Penganiayaan terhadap Brigadir Hendra terjadi di Mapolres Yahukimo, Rabu (18/12) sekitar pukul 11.23 WIT.
Selain Brigadir Hendra, sekelompok warga juga menganiaya anggota Polres Yahukimo Bripda Agustinus Nabu (19) dan Nikolaus Ribo Situr (31).
Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019
Tags: