Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh kembali pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah sehari sebelumnya terangkat oleh pemakzulan Presiden AS Donald Trump, karena tertekan oleh penguatan dolar AS dan kenaikan ekuitas Wall Street.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari turun 3,50 dolar AS atau 0,24 persen, menjadi ditutup pada 1.480,90 dolar AS per ounce.

Indeks Dow Jones Industrial Average memperpanjang kenaikannya, bertambah 100 poin lagi pada Jumat (20/12/209), sementara Indeks S&P 500 dan Komposit Nasdaq mengikuti kenaikan Dow.

Ketika ekuitas membukukan keuntungan, emas biasanya turun karena investor tidak perlu mencari tempat yang aman dan mereka cenderung mengalihkan dana-dananya ke saham yang memberikan imbal hasil lebih tinggi.

Tekanan tambahan datang dari dolar. Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,3 persen menjadi sekitar 97,70 pada Jumat (20/12/2019).

Dolar AS terapresiasi didukung oleh beberapa data ekonomi positif. Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga naik pada tingkat tahunan 2,1 persen, Departemen Perdagangan AS mengatakan pada Jumat (20/12/2019), di tengah kekhawatiran kinerja yang lemah pada kuartal keempat.

Angka terbaru tidak direvisi dari perkiraan sebelumnya, tetapi lebih tinggi dari perkiraan pertama 1,9 persen, menurut data yang dirilis oleh Biro Analisis Ekonomi.

Dolar yang lebih kuat akan membuat emas yang dihargakan dalam dolar lebih mahal dan kurang menarik bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

Namun, ketidakpastian politik seputar proses pemakzulan Presiden AS Donald Trump masih menopang aset safe-haven, sehingga membatasi penurunan harga emas lebih lanjut, kata analis pasar.

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik tujuh sen atau 0,41 persen, menjadi ditutup pada 17,224 dolar per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 21,7 dolar AS atau 2,32 persen, menjadi menetap pada 913,80 dolar AS per ounce. Emas berjangka menetap lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis (19/12/2019), di tengah ketidakpastian politik menyusul pemakzulan terhadap Presiden Trump yang memicu selera terhadap aset-aset safe-haven. Kontrak emas meningkat 5,7 dolar AS atau 0,39 persen menjadi 1.484,40 dolar AS per ounce.

DPR AS yang dipimpin Demokrat memberikan suara pada Rabu malam (18/12/2019) untuk mengesahkan dua pasal pemakzulan terhadap Trump, yang menjadi presiden ketiga dalam sejarah AS yang akan dimakzulkan secara resmi dan akan menghadapi persidangan di Senat yang dikendalikan oleh Partai Republik.

Ketidakpastian politik di sekitar proses pemakzulan memicu daya tarik safe-haven di kalangan investor, meskipun terjadi reli di pasar saham New York, kata analis pasar.