BPBD Palu: 1.200 kepala keluarga korban bencana siap di relokasi
20 Desember 2019 18:21 WIB
Dok- Sejumlah hunian tetap (huntap) disediakan pendonor Yayasan Buddha Zhu Chi di lokasi relokasi Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore sudah rampung di kerjakan dan siap di huni korban gempa, tsunami dan likuefaksi kota Palu, Sulawesi Tengah. Rencananya, hunian disediakan tahap awal sebanyak 1.500 unit. (ANTARA/Moh Ridwan)
Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palu, Sulawesi Tengah mencatat baru sekitar 1.200 Kepala Keluarga korban gempa, tsunami dan likuefaksi siap di relokasi ke hunian tetap.
Kepala BPBD Kota Palu Singgi B Prasetyo, di Palu, Jumat mengatakan 1.200 kepala keluarga yang siap di relokasi tersebut dipastikan data mereka susah valid setelah petugas melakukan pengecekan lapangan serta kelengkapan dokumen administrasi sebagai syarat utama.
"Petugas kami sudah mengecek lokasi warga terdampak yang ingin di relokasi termasuk bukti-bukti kepemilikan mereka," ujar Singgi yang juga mantan Asisten Bidang Ekonomi dan Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Palu.
Baca juga: Presiden: 1.500 huntap pengungsi Sulteng selesai sebelum Lebaran 2020
Baca juga: Data sisa rumah rusak korban bencana Palu diverifikasi kembali
Dia memaparkan, data valid warga yang di relokasi sangat dinamis dan masih bersifat sementara, sebab sewaktu-waktu data tersebut bisa berubah karena setiap hari petugas BPBD melakukan pendataan.
Sehingga tidak menutup kemungkinan data tersebut semakin bertambah. Sejak Juni 2019 Pemerintah Kota (Pemkot) Palu sudah melakukan pendataan yang sama terhadap korban bencana, saat itu baru sekitar 1.059 bersedia di relokasi yang telah memenuhi syarat.
"Warga korban gempa, tsunami dan likuefaksi akan di relokasi di tiga lokasi yang sudah di tetapkan diantaranya hunian tetap Kelurahan Tondo-Talise Kecamatan Mantikulore dan Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga berdasarkan penetapan lokasi oleh pemerintah, " jelas Singgi.
Dikemukakannya, dari 4.700 yang mengembalikan formulir beberapa bulan lalu sekitar 3.000 lebih warga menyatakan siap di relokasi namun saat ini mereka yang sudah melengkapi sejumlah persyaratan teknis baru sekitar 1.200 kepala keluarga.
"Kami masih menunggu warga yang melengkapi dan menyetor kelengkapan berkasnya," kata dia menambahkan.
Hingga akhir 2019 sejumlah wilayah yang ditetapkan sebagai lokasi relokasi masih dalam tahap pembangunan, salah satunya hunian tetap yang disediakan Yayasan Buddha Tzu Chi di Kelurahan Tondo dengan estimasi bangunan sebanyak 1.500 unit namun rencananya tahap awal di bangun sebanyak 200 unit.
"Pemkot memastikan, di lahan relokasi Tondo siap dibangun 2.200 hunian dari sumbangan berbagai pihak dengan tingkat kebutuhan sekitar 7.000 hunian," tambahnya.
Baca juga: Wamen PUPR: 2.500 huntap di Pasigala harus rampung sebelum April 2020
Kepala BPBD Kota Palu Singgi B Prasetyo, di Palu, Jumat mengatakan 1.200 kepala keluarga yang siap di relokasi tersebut dipastikan data mereka susah valid setelah petugas melakukan pengecekan lapangan serta kelengkapan dokumen administrasi sebagai syarat utama.
"Petugas kami sudah mengecek lokasi warga terdampak yang ingin di relokasi termasuk bukti-bukti kepemilikan mereka," ujar Singgi yang juga mantan Asisten Bidang Ekonomi dan Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Palu.
Baca juga: Presiden: 1.500 huntap pengungsi Sulteng selesai sebelum Lebaran 2020
Baca juga: Data sisa rumah rusak korban bencana Palu diverifikasi kembali
Dia memaparkan, data valid warga yang di relokasi sangat dinamis dan masih bersifat sementara, sebab sewaktu-waktu data tersebut bisa berubah karena setiap hari petugas BPBD melakukan pendataan.
Sehingga tidak menutup kemungkinan data tersebut semakin bertambah. Sejak Juni 2019 Pemerintah Kota (Pemkot) Palu sudah melakukan pendataan yang sama terhadap korban bencana, saat itu baru sekitar 1.059 bersedia di relokasi yang telah memenuhi syarat.
"Warga korban gempa, tsunami dan likuefaksi akan di relokasi di tiga lokasi yang sudah di tetapkan diantaranya hunian tetap Kelurahan Tondo-Talise Kecamatan Mantikulore dan Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga berdasarkan penetapan lokasi oleh pemerintah, " jelas Singgi.
Dikemukakannya, dari 4.700 yang mengembalikan formulir beberapa bulan lalu sekitar 3.000 lebih warga menyatakan siap di relokasi namun saat ini mereka yang sudah melengkapi sejumlah persyaratan teknis baru sekitar 1.200 kepala keluarga.
"Kami masih menunggu warga yang melengkapi dan menyetor kelengkapan berkasnya," kata dia menambahkan.
Hingga akhir 2019 sejumlah wilayah yang ditetapkan sebagai lokasi relokasi masih dalam tahap pembangunan, salah satunya hunian tetap yang disediakan Yayasan Buddha Tzu Chi di Kelurahan Tondo dengan estimasi bangunan sebanyak 1.500 unit namun rencananya tahap awal di bangun sebanyak 200 unit.
"Pemkot memastikan, di lahan relokasi Tondo siap dibangun 2.200 hunian dari sumbangan berbagai pihak dengan tingkat kebutuhan sekitar 7.000 hunian," tambahnya.
Baca juga: Wamen PUPR: 2.500 huntap di Pasigala harus rampung sebelum April 2020
Pewarta: Muhammad Hajiji/Moh Ridwan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: