Bandung (ANTARA) - Pusaran angin puting beliung terjadi di tengah permukaan air Situ Patenggang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung sekira pukul 11.30 WIB, Jumat.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Tony Agus Wijaya mengatakan fenomena itu berpotensi terjadi saat musim hujan. Ditambah lagi angin puting beliung itu didukung olejHterbentuknya awan cumolonimbus.

"Angin ini disebabkan awan Cumulonimbus. Awan hitam berlapis vertikal," kata Tony di Bandung, Jumat.

Menurutnya fenomena pusaran angin yang terjadi di atas permukaan air memiliki istilah Water Sprout. Selain di permukaan danau, menurutnya Water Sprout bisa terjadi di laut maupun permukaan air lainnya.
Baca juga: 15 orang luka akibat puting beliung di Kabupaten Bandung
Baca juga: 150 rumah di Rancaekek Bandung diterjang puting-beliung

"Kalau di permukaan air diberi nama Water Spout. Atau puting beliung di permukaan air. Permukaan air bisa danau, situ, atau laut," kata Tony.

Dia menyampaikan bahwa hal tersebut merupakan fenomena alam biasa. Dengan fenomena yang terjadi di atas permukaan air itu menurutnya tidak akan berdampak terhadap manusia maupun mahluk hidup di sekitarnya.

"Itu peristiwa alam, tidak ada dampak merugikan ke manusia. Saat tidak ada manusia atau harta benda di atas air tersebut," katanya.

Sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan fenomena water sprout tersebut. Saat kejadian memang terlihat tidak ada perahu maupun benda apapun diatas permukaan air saat terjadinya water sprout.
Baca juga: Puting beliung rusak 700-an rumah di Bandung
Baca juga: Angin puting beliung landa Bandung Selatan