Jokowi ingatkan UMKM tidak lupa pasar domestik meski ekspor penting
20 Desember 2019 13:24 WIB
Presiden Jokowi menunjukkan produk kopi dari pelaku UMKM saat pembukaan UMKM Export BRIlianpreneur 2019 di Balai Sidang Senayan Jakarta, Jumat (20/12/2019). ANTARA/Agus Salim
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tidak melupakan pasar domestik meskipun menembus pasar global atau ekspor juga harus dilakukan.
"Jangan sampai kita meninggalkan pasar domestik, terlalu konsentrasi ke ekspor sehingga yang dalam negeri justru diserbu barang luar," kata Presiden Jokowi ketika membuka UMKM Export BRIlianpreneur 2019 di Balai Sidang Senayan Jakarta, Jumat.
Ia menyebutkan pasar domestik Indonesia sangat besar dan masyarakat Indonesia tidak ingin pasar tersebut dibanjiri produk impor.
"Tapi memang bukan hal mudah dalam ekonomi terbuka kita menutup diri, tidak bisa, tutup dan gak boleh impor, nggak bisa," katanya.
Menurut dia, cara yang bisa dilakukan untuk membendung banjir produk impor adalah dengan berkompetisi dengan produk impor itu.
"Entah dari sisi harga, disain, atau kemasan, produk domestik harus menang," katanya.
Ia meminta para pelaku UMKM menguasai pasar domestik. Namun setelah itu masuk ke pasar global atau ekspor untuk menaikkan perolehan devisa.
UMKM Export Brilianprenuer 2019 digelar PT Bank Rakyat Indonesia di Aula Assembly Balai Sidang Senayan Jakarta pada 20-22 Desember 2019.
Kegiatan itu selain untuk mendorong pelaku UMKM naik kelas juga mendorong pelaku UMKM dapat menembus pasar ekspor.
Presiden Jokowi usai meninjau produk UMKM yang dipamerkan di acara itu mengaku senang.
"Baru masuk tadi langsung ditunjukkan produk produk yang dihasilkan oleh UMKM kita, ada handicraft, ada fesyen, saya lihat desainnya nggak kayak dulu, jadul jadul, sekarang sudah sangat fesyen sekali," katanya.
Ia melihat penggunaan bahan, kemasan, desain, sudah sangat baik.
"Artinya memang yang masuk di sini kelihatannya dipilih yang memang brand yang baik, tinggal bagaimana menaikkan dan meningkatkan kapasitas agar bisa ekspor lebih banyak dan besar," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi buka UMKM Export BRIlianpreneur 2019
Baca juga: BRI dorong UMKM tembus pasar global
"Jangan sampai kita meninggalkan pasar domestik, terlalu konsentrasi ke ekspor sehingga yang dalam negeri justru diserbu barang luar," kata Presiden Jokowi ketika membuka UMKM Export BRIlianpreneur 2019 di Balai Sidang Senayan Jakarta, Jumat.
Ia menyebutkan pasar domestik Indonesia sangat besar dan masyarakat Indonesia tidak ingin pasar tersebut dibanjiri produk impor.
"Tapi memang bukan hal mudah dalam ekonomi terbuka kita menutup diri, tidak bisa, tutup dan gak boleh impor, nggak bisa," katanya.
Menurut dia, cara yang bisa dilakukan untuk membendung banjir produk impor adalah dengan berkompetisi dengan produk impor itu.
"Entah dari sisi harga, disain, atau kemasan, produk domestik harus menang," katanya.
Ia meminta para pelaku UMKM menguasai pasar domestik. Namun setelah itu masuk ke pasar global atau ekspor untuk menaikkan perolehan devisa.
UMKM Export Brilianprenuer 2019 digelar PT Bank Rakyat Indonesia di Aula Assembly Balai Sidang Senayan Jakarta pada 20-22 Desember 2019.
Kegiatan itu selain untuk mendorong pelaku UMKM naik kelas juga mendorong pelaku UMKM dapat menembus pasar ekspor.
Presiden Jokowi usai meninjau produk UMKM yang dipamerkan di acara itu mengaku senang.
"Baru masuk tadi langsung ditunjukkan produk produk yang dihasilkan oleh UMKM kita, ada handicraft, ada fesyen, saya lihat desainnya nggak kayak dulu, jadul jadul, sekarang sudah sangat fesyen sekali," katanya.
Ia melihat penggunaan bahan, kemasan, desain, sudah sangat baik.
"Artinya memang yang masuk di sini kelihatannya dipilih yang memang brand yang baik, tinggal bagaimana menaikkan dan meningkatkan kapasitas agar bisa ekspor lebih banyak dan besar," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi buka UMKM Export BRIlianpreneur 2019
Baca juga: BRI dorong UMKM tembus pasar global
Pewarta: Agus Salim
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: